Title: New Life
Author: Rizki Indriyani
Cast:
L Infinite as Kim Myungsoo
Naeun A-Pink as Son Naeun
Eunji A-Pink as Jung Eunji
Hoya Infinite as Lee Howon/Hoya
Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Woohyun Infinite as Nam Woohyun
Sunggyu Infinite as Kim Sunggyu
Suzy Miss A as Baek Suzy
And other supportive cast
Genre: School Life, Marriage life, drama, angst
Rating: PG 13-NC 17+
Lenght: Chaptered
Previous
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Setelah jam kuliah
berakhir Sunggyu mengantarkan Suzy pulang. Di perjalanan Suzy kembali melamun.
Sunggyu yang melihatnya pun semakin curiga padanya. Sunggyu akhirnya memulai percakapan
"Suzy-ah..."
Sunggyu berkata namun Suzy tetap memandang keluar jendela dengan tatapan kosong
"Baek
Suzy!!" Sunggyu memekik dan Suzy pun menoleh
"Ne?" Suzy
berkata
"Aish kau melamun
lagi. Apa yang kau fikirkan eoh?" Sunggyu bertanya
"Aniyo oppa, aku
hanya memikirkan kucing peliharaanku oppa." Suzy tersenyum dan kembali
berbohong, padahal dia memikirkan Dongwoo yang sudah meninggalkannya.
"Kau mau ikut aku
ke suatu tempat?" Sunggyu bertanya
"Eodigayo?"
"Nanti kau juga
tahu." Sunggyu berkata dan Suzy pun hanya mengangguk.
Sunggyu membawa Suzy
ke rumah Naeun. Sunggyu ingin menanyakan suatu hal pada Myungsoo. Suzy pun
terkejut Sunggyu membawanya kerumah Naeun. Akhirnya mereka pun turun dari
mobil.
"Oppa... Mengapa
kau membawaku ke rumah Naeun?" Suzy bertanya
"Aku ingin
bertemu dengan Myungsoo. Mungkin juga kau ingin bertemu dengan Naeun."
"Mwo? Myungsoo
ada disini? Bagaimana bisa?"
"Nanti juga kau
akan tahu." Sunggyu berkata dan mereka sudah tiba di depan pintu kediaman
Keluarga Son. Sunggyu menekan bel dan tidak lama menunggu pintu pun terbuka, terlihat Myungsoo sudah ada di
hadapan mereka.
"Myungsoo-yah...
Mengapa kau ada disini?" tanya Suzy
"Kau bisa
menanyakannya pada Naeun. Masuklah" Myungsoo berkata dan Suzy pun langsung
mencari keberadaan Naeun. Sementara itu Sunggyu dan Myungsoo duduk di ruang
tamu. Sunggyu melihat ke sekitar, setelah di pastikan tidak ada siapa-siapa
Sunggyu pun angkat bicara
"Myungsoo-yah...
Apa kemarin kau melakukannya?" tanyanya dengan sedikit berbisik.
"Ehmm...
Ne...." jawab
Myungsoo kikuk sambil menggaruk
tengkuknya yang tidak gatal.
"Jinjayo? Ayo
ceritakan padaku."
"Jadi
begini....."
~~~~
Suzy masih mencari Naeun,
akhirnya dia menemukannya sedang memakan roti di dapur. Suzy pun menghampiri
Naeun.
"Naeun-ah mengapa
kau tidak kuliah?" Suzy berkata, Naeun yang melihat Suzy terkejut dan
tersedak.
"Uhuk,
uhuk..." Naeun pun segera meminum air yang ada di dekatnya
"Kau ini, mengapa
kau terkejut melihatku eoh?" Suzy berkata, Naeun menoleh dan menatap tajam sahabatnya itu.
"Tentu saja aku
terkejut, kau datang tiba-tiba dan bertanya kepadaku."
"Ah... Mianhae
aku tidak bermaksud membuatmu terkejut."
"Ne,
gwenchana"
"Oh iya. Naeun-ah
mengapa Myungsoo bisa disini? Apa dia menginap disini?" Naeun sejenak
terdiam
"Ehmm... Ne, dia
kemarin menemaniku disini."
"Jinja? Tapi
bagaimana bisa?" Naeun kembali terdiam,
"Naeun-ah
lehermu...?" Suzy kembali berkata
"Ada apa dengan
leherku?"
"Ada tanda merah
keunguan disana. Apa kau...?" Suzy berkata dan menggantungkan kalimatnya.
Naeun pun kembali terdiam.
'Haruskah aku menceritakan semuanya?' Batin Naeun
"Yah! Mengapa kau
melamun? Sebenarnya apa yang terjadi?" Suzy berkata
"Sebenarnya..."
~~~~
"Wah kau hebat
Myungsoo-yah. Sepertinya pernikahan kalian harus segera dilaksanakan."
Sunggyu berkata. Myungsoo menceritakan semuanya kepada Sunggyu. Dalam hati
Sunggyu merasa sangat senang karena rencananya berhasil.
"Ne. Apakah aku
harus memberitahu eomma dan appa?" Myungsoo bertanya dan Sunggyu pun
mengangguk.
"Kau juga harus
meminta maaf kepada calon mertuamu Myungsoo-yah." Sunggyu berkata dan
Myungsoo pun mengangguk lemah.
"Ne, aku harus
bertanggung jawab untuk masalah ini."
"Ne. Oh iya
ngomong-ngomong dimana Naeun? Aku tidak melihatnya dari tadi."
"Mungkin dia
sedang di dapur. Kajja kita kesana, hyung pasti haus bukan?"
"Ah... Ne,
tenggorokanku terasa kering."
~~~~
"Mwo?! Kim
Myungsoo benar-benar keterlaluan." Suzy berkata setelah mendengarkan
cerita Naeun. Naeun menceritakan semuanya kepada Suzy dan Suzy pun menjadi kesal pada
Myungsoo.
"Suzy-ah tenanglah.
Sebenarnya itu juga salahku, waktu itu aku mabuk dan dalam keadaan tidak
sadar." Naeun berkata. Lalu tidak lama kemudian Myungsoo dan Sunggyu pun
datang. Suzy langsung menghampiri Myungsoo.
"Yah! Apa yang
kau lakukan pada Naeun huh?" Suzy berkata dan menarik kerah baju Myungsoo.
Suzy adalah yeoja yang kuat dan berani.
"Yah! Apa
maksudmu eoh?" Myungsoo bertanya
"Apa yang kau
lakukan padanya tadi malam huh?!" Suzy berkata dan Myungsoo pun terdiam
mendengarnya. Suzy melepaskan kerah baju Myungsoo.
"Mianhae... Aku
tau aku salah. Tapi aku hanya mengikuti keinginan Naeun." Myungsoo menunduk lemah
"Kau harus
bertanggung jawab Kim Myungsoo." Ucap Suzy dingin
"Ne, aku akan
bertanggung jawab."
~~~~
Seorang namja tengah
sibuk dengan pekerjaannya sebagai presiden direktur di sebuah perusahaan
terbesar di Jepang. Banyak sekali dokumen yang harus ia tanda tangani. Setelah
cukup lelah dengan dokumen itu. Namja itu pun melirik foto seorang yeoja yang
tersenyum menatap kamera. Dia sangat merindukan yeoja itu. Mengingat
kenangannya bersama yeoja itu.
{Flashback}
"Dongwoo
oppa!!"
"Oh, Suzy-ah.
Waeyo?"
"Oppa... Aku
bosan disini. Ayo kita pergi ke taman hiburan." yeoja itu berkata manja
"Sebentar
Suzy-ah. Aku harus membereskan pekerjaanku dulu."
"Aku akan
menunggumu oppa." yeoja itu berkata dan mencium pipi namja itu. Namja itu
tersenyum dan menyentuh pipinya
{Flashback end}
Namja itu meletakan
kembali foto itu di mejanya. Di dekat papan nama kaca yang bertuliskan Presiden Direktur Jang Dong
Woo.
"Suzy-ah... Apa
kau masih mengingatku jika aku kembali nanti?" Namja itu bergumam dan
kembali melanjutkan aktivitasnya.
~~~~
Sunggyu sedang
mengantarkan Suzy pulang. Di perjalanan Suzy kembali melamun. Sunggyu pun
membelokkan mobilnya ke tepi jalan. Suzy terkejut dengan Sunggyu yang tiba-tiba
membelokkan mobilnya.
"Sebenarnya apa
yang kau fikirkan?" Sunggyu bertanya
"Eobseo."
Suzy menjawab
"Geotjinmal"
"Sungguh oppa
tidak ada yang aku fikirkan."
"Lalu mengapa kau
melamun?"
"Itu... Aku...
Aku hanya..."
"Jawab aku Baek
Suzy!!" Sunggyu sedikit membentak membuat Suzy menjadi ketakutan
"Mianhae... Aku
tidak bermaksud membentakmu. Aku hanya penasaran dengan kehidupanmu Suzy-ah.
Mianhae jeongmal mianhae." Suzy terdiam mendengar perkataan Sunggyu.
Selama ini tidak ada seorang pun, namja yang ingin mengetahui kehidupannya.
Suzy adalah seorang
yeoja yang senang berkelahi. Dia bisa melawan semua namja yang mengganggunya.
Hanya Dongwoo lah namja yang dapat mengubah hidupnya. Semenjak ia mengenal
Dongwoo hidupnya berubah 180 derajat. Dia menjauhi semua sifat buruknya. Dia
tumbuh menjadi seorang yeoja yang manis dan baik.
Namun saat Dongwoo
meninggalkannya, hidupnya kembali seperti dulu lagi. Dia kembali menjadi yeoja
yang senang berkelahi. Tidak heran jika tadi Suzy hampir menghabisi Myungsoo.
Sekarang Sunggyu sudah
masuk kedalam kehidupannya. Dan Suzy merasa nyaman berada di dekat Sunggyu. Dia
bisa melupakan Dongwoo saat bersamanya. Namun entah mengapa hatinya ragu untuk
mengungkapkannya.
"Kau serius oppa?
Waeyo? Mengapa kau ingin mengetahui kehidupanku?" Suzy bertanya. Sunggyu
pun tersenyum dan berkata
"Karena aku
menyukaimu."
Deg...
Suzy terkejut
mendengar perkataan Sunggyu. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
'Apa aku harus memberikan hatiku kepadanya?' batin Suzy
"Mwo...?"
Suzy berkata
"Aku menyukaimu
Baek Suzy." Sunggyu kembali mengulangi kalimatnya
"Tapi bukankah
kau belum mengetahui bagaimana perasaanku. Sejujurnya aku memiliki perasaan
yang sama denganmu oppa. Tapi..." Suzy menggantungkan kalimatnya
"Tapi?"
"Aku takut
kejadian itu terulang kembali."
"Kejadian
apa?" Sunggyu bertanya. Suzy pun menceritakan semuanya pada Sunggyu. Suzy
menangis saat menceritakan semuanya. Sunggyu pun akhirnya mengerti mengapa Suzy
selalu melamun. Sunggyu menarik Suzy kedalam pelukannya. Gadis itu menangis
sejadi-jadinya.
"Menangislah, aku
tahu bagaimana perasaanmu." Sunggyu berkata dan Suzy pun masih menangis di
dalam pelukan Sunggyu. Setelah cukup tenang, Suzy melepaskan pelukannya.
"Gomawo oppa. Kau
sudah mau menemaniku. Gomawo... Sekarang aku merasa lebih baik." Suzy
berkata dan tersenyum.
"Syukurlah kalau
begitu." Sunggyu berkata dan pandangan mereka bertemu. Sunggyu perlahan
mendekatkan wajahnya dan entah apa yang difikirkannya, Suzy pun perlahan
menutup matanya. Dan...
Chu~
Sunggyu mencium bibir
Suzy dengan lembut. Entah apa yang merasukinya, Suzy pun membalas ciuman
Sunggyu. Mereka berciuman cukup lama. Setelah itu Sunggyu melepaskan ciumannya.
Suasana diantara mereka menjadi sedikit canggung.
"Mianhae..."
Sunggyu berkata
"Ne, gwenchana
oppa." Suzy menjawab.
"Suzy-ah..."
"Ne oppa?"
"Saranghae..."
Suzy pun terkejut mendengarnya.
"Jinjayo?"
Suzy bertanya dan Sunggyu pun mengangguk pasti.
"Ne, aku
serius." Sunggyu berkata. Suzy ingin sekali mengatakan "Ya" pada
Sunggyu, namun iya takut kejadian 3 tahun lalu terulang kembali.
Suzy POV
Sunggyu oppa, apa
benar kau mencintaiku? Aku juga sebenarnya ingin membalas cintamu. Tapi aku
takut, aku takut rasa sakit itu akan datang kembali. Aku takut kau akan
meninggalkanku seperti Dongwoo oppa.
"Suzy-ah..."
suara Sunggyu oppa menyadarkanku dari lamunanku.
"Ne, oppa?"
"Mengapa kau
tidak menjawab? Apa kau tidak mencintaiku?"
"Apa kau tulus
mencintaiku oppa?"
"Tentu saja. Aku
tulus mencintaimu. Aku bukan orang yang mudah jatuh cinta" benarkah itu?
"Jinja?"
"Ne, jika kau
tidak percaya. Kau bisa menanyakannya pada Myungsoo." mungkin aku harus
mulai melupakan Dongwoo oppa dan menerima kehadiran Sunggyu oppa. Baiklah
semoga ini keputusan yang baik.
"Apa kau masih
ragu padaku?"
"Aniyo
oppa."
"Apa kau akan
menerimaku?" aku ingin melupakan Dongwoo oppa. Aku mengangguk mantap, aku
ingin mencintai dan dicintai. Aku tidak ingin terus-menerus berada dalam
bayang-bayang Dongwoo oppa yang jelas-jelas sudah meninggalkanku. Aku harus
move on. Sudah saatnya aku membuka hatiku untuk Sunggyu oppa.
"Jinjayo? Gomawo
Suzy-ah" dia berkata dan langsung memelukku. Aku ingin selamanya seperti
ini. Begitu nyaman dan hangat. Saranghae Sunggyu oppa.
Suzy POV end
Author POV
Keesokan harinya...
Myungsoo dan Naeun
memutuskan untuk kuliah hari ini. Tidak mungkin mereka terus berdiam diri di
rumah belum lagi mereka sudah memasuki semester akhir. Jadi mereka harus kuliah
demi mengejar ketinggalan mereka.
Myungsoo dan Naeun pun
bertemu dengan Sunggyu dan Suzy. Mereka terlihat bingung dengan tingkah dua
orang terdekat mereka. Sunggyu dan Suzy datang bersama sambil berpegangan
tangan. Sunggyu yang melihat Myungsoo dan Naeun pun menyapa mereka.
"Myungsoo-yah!
Naeun-ah!" Sunggyu dan Suzy menghampiri mereka.
"Ne hyung."
Myungsoo menjawab.
"Bagaimana bisa
kalian datang bersama? Dan itu..." Naeun berkata dan menunjuk tangan
Sunggyu yang menggenggam tangan Suzy.
"Oh, Suzy
sekarang adalah yeojaku." Sunggyu berkata, Myungsoo dan Naeun pun
terbelalak mendengarnya.
"Mwo?!" Ucap
mereka bersamaan.
"Mengapa kalian
terkejut? Bukankah ini bagus?" Suzy berkata dan tersenyum
"Ah ne kau benar
Suzy-ah." Naeun berkata.
"Oh iya, kami ke
kelas duluan ne. Annyeong hyung, Suzy-ah." Myungsoo berkata dan menarik
Naeun pergi dari sana. Sunggyu dan Suzy pun hanya dapat menggelengkan kepala
melihat tingkah dua sejoli itu.
~~~~
Eunji keluar dari
apartement Hoya. Sudah dua hari dia menginap disana. Eunji keluar secara
diam-diam karena ia takut membangunkan Hoya. Eunji merasa ada yang aneh pada
Hoya. Hoya menjadi sedikit kasar padanya. Hoya sudah merenggut kehormatannya.
Dan Eunji dilarang meninggalkan apartement Hoya tanpa seizin Hoya.
Eunji pun segera pergi
meninggalkan tempat itu sebelum Hoya terbangun dan mengejarnya. Eunji pulang
menaiki taksi. Dengan tangan gemetar, dia mengeluarkan smartphonenya dan
mengetik pesan singkat.
To: Naeun
Naeun-ah bisakah kau
menemuiku? Aku membutuhkanmu.
Tidak lama kemudian
smartphonenya bergetar. Dia melihat satu pesan masuk.
From: Naeun
Eunji-yah kau dimana?
Apa yang terjadi padamu?
Eunji meneteskan air
mata mengingat kejadian 2 hari lalu. Lalu dia pun membalas pesan singkat itu
To: Naeun
Nanti aku ceritakan.
Bisakah kau datang ke rumahku?
Eunji menghapus air
matanya. Lalu handphonenya kembali bergetar.
From: Naeun
Arasso. Aku akan ke
rumahmu setelah jam kuliah selesai. Tunggu aku disana.
~~~~
Jiyeon sedang berada
di perpustakaan. Tetapi dia tidak berniat untuk membaca buku ataupun mengerjakan
tugas. Dia datang hanya untuk menyendiri. Dia masih sakit hati dengan Myungsoo.
Jiyeon tidak dapat menahan air matanya, dia pun menangis mengingat Myungsoo.
Woohyun sedang
berjalan diantara rak buku, dia sedang mencari buku tentang tangga nada piano.
Akhirnya dia menemukan buku yang dia cari, buku itu cukup tebal dan sedikit berdenu. Saat dia menarik
buku itu, dia melihat Jiyeon dari celah buku yang telah ia ambil. Woohyun pun
memutuskan untuk menghampiri Jiyeon.
"Jiyeon-ssi..."
Woohyun menyapa Jiyeon pun menoleh dan menatapnya.
"Kau... Kau
menangis? Waeyo?" Woohyun bertanya dan duduk di bangku sebelah Jiyeon.
Jiyeon pun tiba-tiba memeluk Woohyun. Woohyun terkejut dengan Jiyeon yang
memeluknya tiba-tiba.
"Woohyun-ssi,
bawa aku pergi dari sini. Aku tidak sanggup lagi..." Jiyeon terisak
Woohyun pun masih bingung dengan apa yang terjadi pada Jiyeon. Dan tiba-tiba
Jiyeon memintanya untuk membawa Jiyeon pergi. Woohyun masih bingung dengan
semua ini.
"Jiyeon-ssi
waeyo? Apa yang membuatmu menangis?" Woohyun kembali bertanya. Jiyeon pun
bangkit dan menarik Woohyun keluar dari sana.
~~~~
Naeun POV
Akhirnya jam kuliah
sudah berakhir. Aku bergegas membereskan semua buku dan memasukkannya ke dalam
tas. Saat akan pergi keluar Myungsoo menarik lenganku. Aku berbalik dan
menatapnya.
"Eodigayo?"
dia bertanya.
"Aku akan ke
rumah Eunji. Kau pulanglah terlebih dulu oppa." aku menjawab.
"Aku akan ikut
denganmu. Kau tanggung jawabku sekarang." dia berkata aku pun hanya dapat
menghela nafas
"Baiklah, palli
kita harus segera pergi." aku berkata dan kami pun segera berangkat menuju
rumah Eunji.
Naeun POV end
Author POV
Myungsoo dan Naeun
akhirnya tiba di rumah Eunji.
Mereka pun turun dari mobil. Naeun segera berlari menuju pintu, dia pun menekan
bel
"Sebenarnya apa
yang terjadi?" Myungsoo bertanya
"Eunji
menghubungiku dia membutuhkanku sekarang." Naeun menjawab. Tidak lama
kemudian pintu pun terbuka. Ternyata pembantu Eunji yang membukakan pintu.
"Oh nona Naeun.
Anda sudah di tunggu nona Eunji di kamarnya." pembantu Eunji berkata.
Naeun dan Myungsoo pun akhirnya masuk dan langsung pergi ke kamar Eunji.
Sesampainya disana Naeun mengetuk pintu kamar Eunji.
"Eunji-yah... Ini
aku Naeun. Boleh aku masuk?" Naeun berkata. Eunji pun membuka pintu dan langsung memeluk Naeun. Dia kembali
menangis.
"Eunji-yah
gwenchanayo? Mengapa kau menangis?" Naeun berkata Eunji pun melepaskan
pelukkannya. Eunji mengajak Naeun dan Myungsoo duduk di ruang keluarga.
"Eunji-yah apa
yang terjadi? Omo!!! Lehermu..." Naeun terkejut melihat ada tanda merah
keunguan di leher Eunji. Itu tanda yang sama dengan Naeun saat ia melakukan itu
bersama Myungsoo.
"Apa yang terjadi
Eunji-yah?" Myungsoo yang bertanya, dia juga terkejut melihat tanda itu.
Eunji pun terdiam, lalu akhirnya dia angkat bicara
"Hoya yang
membuatku seperti ini." Eunji berkata. Naeun dan Myungsoo pun terkejut
mendengarnya
"Mwo?!" ucap
mereka bersama-sama
"Bagaimana
bisa?" Naeun bertanya. Akhirnya Eunji pun menceritakan semuanya. Mulai
dari saat dia di undang oleh Hoya ke apartementnya hingga ia dapat kembali ke
rumahnya. Semua ia ceritakan. Naeun kecewa pada Hoya, mengapa ia dapat
melakukan hal yang begitu keji kepada Eunji. Eunji hanya dapat menangis
mengingat semuanya.
~~~~
Waktu sudah
menunjukkan pukul 22.00 Woohyun sedang menemani Jiyeon di sebuah bar. Disana
Jiyeon banyak minum hingga akhirnya dia mabuk berat. Dia ingin melupakan
Myungsoo. Jiyeon mulai meracau tidak jelas.
"Kim
Myungsoo..." Jiyeon berkata membuat Woohyun kebingungan.
"Kim Myungsoo...
Wae? Mengapa kau memilih dia daripada aku? Kau tahu aku sangat mencintaimu.
Mengapa kau memilihnya Kim Myungsoo? Wae?" perkataan Jiyeon sedikit
melukai perasaan Woohyun. Akhirnya Woohyun pun hanya bisa terdiam melihatnya.
Satu minggu
kemudian...
Seorang namja
mengenakan jas hitam dan kemeja putih, keluar dari bandara dengan membawa koper
berwarna abu-abu. Dia pun melihat asistennya sudah menjemputnya.
"Selamat datang
kembali di Korea tuan Dongwoo." Dongwoo tersenyum dan masuk ke dalam
mobilnya.
'Baek Suzy... Aku
kembali. Apa kau masih menungguku? Ku harap kau masih menungguku Suzy-ah.'
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar