Kamis, 03 Juli 2014

FF Infinte New Life (Sequel from Betrayer) Chapter 5



Title: New Life
Author: Rizki Indriyani
Cast:
L Infinite as Kim Myungsoo
Naeun A-Pink as Son Naeun
Eunji A-Pink as Jung Eunji
Hoya Infinite as Lee Howon/Hoya
Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Woohyun Infinite as Nam Woohyun
Sunggyu Infinite as Kim Sunggyu
Suzy Miss A as Baek Suzy
And other supportive cast
Genre: School Life, Marriage life, drama, angst
Rating: PG 13-NC 17+
Lenght: Chaptered



Previous
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4

Chapter 5


Setelah jam kuliah berakhir Sunggyu mengantarkan Suzy pulang. Di perjalanan Suzy kembali melamun. Sunggyu yang melihatnya pun semakin curiga padanya. Sunggyu akhirnya memulai percakapan

"Suzy-ah..." Sunggyu berkata namun Suzy tetap memandang keluar jendela dengan tatapan kosong

"Baek Suzy!!" Sunggyu memekik dan Suzy pun menoleh
 
"Ne?" Suzy berkata

"Aish kau melamun lagi. Apa yang kau fikirkan eoh?" Sunggyu bertanya

"Aniyo oppa, aku hanya memikirkan kucing peliharaanku oppa." Suzy tersenyum dan kembali berbohong, padahal dia memikirkan Dongwoo yang sudah meninggalkannya.

"Kau mau ikut aku ke suatu tempat?" Sunggyu bertanya

"Eodigayo?"

"Nanti kau juga tahu." Sunggyu berkata dan Suzy pun hanya mengangguk.

Sunggyu membawa Suzy ke rumah Naeun. Sunggyu ingin menanyakan suatu hal pada Myungsoo. Suzy pun terkejut Sunggyu membawanya kerumah Naeun. Akhirnya mereka pun turun dari mobil.

"Oppa... Mengapa kau membawaku ke rumah Naeun?" Suzy bertanya

"Aku ingin bertemu dengan Myungsoo. Mungkin juga kau ingin bertemu dengan Naeun."

"Mwo? Myungsoo ada disini? Bagaimana bisa?"

"Nanti juga kau akan tahu." Sunggyu berkata dan mereka sudah tiba di depan pintu kediaman Keluarga Son. Sunggyu menekan bel dan tidak lama menunggu pintu pun terbuka, terlihat Myungsoo sudah ada di hadapan mereka.

"Myungsoo-yah... Mengapa kau ada disini?" tanya Suzy

"Kau bisa menanyakannya pada Naeun. Masuklah" Myungsoo berkata dan Suzy pun langsung mencari keberadaan Naeun. Sementara itu Sunggyu dan Myungsoo duduk di ruang tamu. Sunggyu melihat ke sekitar, setelah di pastikan tidak ada siapa-siapa Sunggyu pun angkat bicara

"Myungsoo-yah... Apa kemarin kau melakukannya?" tanyanya dengan sedikit berbisik.

"Ehmm... Ne...." jawab Myungsoo kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Jinjayo? Ayo ceritakan padaku."

"Jadi begini....."


~~~~


Suzy masih mencari Naeun, akhirnya dia menemukannya sedang memakan roti di dapur. Suzy pun menghampiri Naeun.

"Naeun-ah mengapa kau tidak kuliah?" Suzy berkata, Naeun yang melihat Suzy terkejut dan tersedak.

"Uhuk, uhuk..." Naeun pun segera meminum air yang ada di dekatnya

"Kau ini, mengapa kau terkejut melihatku eoh?" Suzy berkata, Naeun menoleh dan menatap tajam sahabatnya itu.

"Tentu saja aku terkejut, kau datang tiba-tiba dan bertanya kepadaku."

"Ah... Mianhae aku tidak bermaksud membuatmu terkejut."

"Ne, gwenchana"

"Oh iya. Naeun-ah mengapa Myungsoo bisa disini? Apa dia menginap disini?" Naeun sejenak terdiam

"Ehmm... Ne, dia kemarin menemaniku disini."

"Jinja? Tapi bagaimana bisa?" Naeun kembali terdiam,

"Naeun-ah lehermu...?" Suzy kembali berkata

"Ada apa dengan leherku?"

"Ada tanda merah keunguan disana. Apa kau...?" Suzy berkata dan menggantungkan kalimatnya. Naeun pun kembali terdiam. 'Haruskah aku menceritakan semuanya?' Batin Naeun

"Yah! Mengapa kau melamun? Sebenarnya apa yang terjadi?" Suzy berkata

"Sebenarnya..."


~~~~


"Wah kau hebat Myungsoo-yah. Sepertinya pernikahan kalian harus segera dilaksanakan." Sunggyu berkata. Myungsoo menceritakan semuanya kepada Sunggyu. Dalam hati Sunggyu merasa sangat senang karena rencananya berhasil.

"Ne. Apakah aku harus memberitahu eomma dan appa?" Myungsoo bertanya dan Sunggyu pun mengangguk.

"Kau juga harus meminta maaf kepada calon mertuamu Myungsoo-yah." Sunggyu berkata dan Myungsoo pun mengangguk lemah.

"Ne, aku harus bertanggung jawab untuk masalah ini."

"Ne. Oh iya ngomong-ngomong dimana Naeun? Aku tidak melihatnya dari tadi."

"Mungkin dia sedang di dapur. Kajja kita kesana, hyung pasti haus bukan?"

"Ah... Ne, tenggorokanku terasa kering."


~~~~


"Mwo?! Kim Myungsoo benar-benar keterlaluan." Suzy berkata setelah mendengarkan cerita Naeun. Naeun menceritakan semuanya kepada Suzy dan Suzy pun menjadi kesal pada Myungsoo.

"Suzy-ah tenanglah. Sebenarnya itu juga salahku, waktu itu aku mabuk dan dalam keadaan tidak sadar." Naeun berkata. Lalu tidak lama kemudian Myungsoo dan Sunggyu pun datang. Suzy langsung menghampiri Myungsoo.

"Yah! Apa yang kau lakukan pada Naeun huh?" Suzy berkata dan menarik kerah baju Myungsoo. Suzy adalah yeoja yang kuat dan berani.

"Yah! Apa maksudmu eoh?" Myungsoo bertanya

"Apa yang kau lakukan padanya tadi malam huh?!" Suzy berkata dan Myungsoo pun terdiam mendengarnya. Suzy melepaskan kerah baju Myungsoo.

"Mianhae... Aku tau aku salah. Tapi aku hanya mengikuti keinginan Naeun." Myungsoo menunduk lemah

"Kau harus bertanggung jawab Kim Myungsoo." Ucap Suzy dingin

"Ne, aku akan bertanggung jawab."


~~~~


Seorang namja tengah sibuk dengan pekerjaannya sebagai presiden direktur di sebuah perusahaan terbesar di Jepang. Banyak sekali dokumen yang harus ia tanda tangani. Setelah cukup lelah dengan dokumen itu. Namja itu pun melirik foto seorang yeoja yang tersenyum menatap kamera. Dia sangat merindukan yeoja itu. Mengingat kenangannya bersama yeoja itu.


{Flashback}


"Dongwoo oppa!!"

"Oh, Suzy-ah. Waeyo?"

"Oppa... Aku bosan disini. Ayo kita pergi ke taman hiburan." yeoja itu berkata manja

"Sebentar Suzy-ah. Aku harus membereskan pekerjaanku dulu."

"Aku akan menunggumu oppa." yeoja itu berkata dan mencium pipi namja itu. Namja itu tersenyum dan menyentuh pipinya


{Flashback end}


Namja itu meletakan kembali foto itu di mejanya. Di dekat papan nama kaca yang bertuliskan Presiden Direktur Jang Dong Woo.

"Suzy-ah... Apa kau masih mengingatku jika aku kembali nanti?" Namja itu bergumam dan kembali melanjutkan aktivitasnya.


~~~~


Sunggyu sedang mengantarkan Suzy pulang. Di perjalanan Suzy kembali melamun. Sunggyu pun membelokkan mobilnya ke tepi jalan. Suzy terkejut dengan Sunggyu yang tiba-tiba membelokkan mobilnya.

"Sebenarnya apa yang kau fikirkan?" Sunggyu bertanya

"Eobseo." Suzy menjawab

"Geotjinmal"

"Sungguh oppa tidak ada yang aku fikirkan."

"Lalu mengapa kau melamun?"

"Itu... Aku... Aku hanya..."

"Jawab aku Baek Suzy!!" Sunggyu sedikit membentak membuat Suzy menjadi ketakutan

"Mianhae... Aku tidak bermaksud membentakmu. Aku hanya penasaran dengan kehidupanmu Suzy-ah. Mianhae jeongmal mianhae." Suzy terdiam mendengar perkataan Sunggyu. Selama ini tidak ada seorang pun, namja yang ingin mengetahui kehidupannya.

Suzy adalah seorang yeoja yang senang berkelahi. Dia bisa melawan semua namja yang mengganggunya. Hanya Dongwoo lah namja yang dapat mengubah hidupnya. Semenjak ia mengenal Dongwoo hidupnya berubah 180 derajat. Dia menjauhi semua sifat buruknya. Dia tumbuh menjadi seorang yeoja yang manis dan baik.

Namun saat Dongwoo meninggalkannya, hidupnya kembali seperti dulu lagi. Dia kembali menjadi yeoja yang senang berkelahi. Tidak heran jika tadi Suzy hampir menghabisi Myungsoo.

Sekarang Sunggyu sudah masuk kedalam kehidupannya. Dan Suzy merasa nyaman berada di dekat Sunggyu. Dia bisa melupakan Dongwoo saat bersamanya. Namun entah mengapa hatinya ragu untuk mengungkapkannya.

"Kau serius oppa? Waeyo? Mengapa kau ingin mengetahui kehidupanku?" Suzy bertanya. Sunggyu pun tersenyum dan berkata

"Karena aku menyukaimu."


Deg...


Suzy terkejut mendengar perkataan Sunggyu. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. 'Apa aku harus memberikan hatiku kepadanya?' batin Suzy

"Mwo...?" Suzy berkata

"Aku menyukaimu Baek Suzy." Sunggyu kembali mengulangi kalimatnya

"Tapi bukankah kau belum mengetahui bagaimana perasaanku. Sejujurnya aku memiliki perasaan yang sama denganmu oppa. Tapi..." Suzy menggantungkan kalimatnya

"Tapi?"

"Aku takut kejadian itu terulang kembali."

"Kejadian apa?" Sunggyu bertanya. Suzy pun menceritakan semuanya pada Sunggyu. Suzy menangis saat menceritakan semuanya. Sunggyu pun akhirnya mengerti mengapa Suzy selalu melamun. Sunggyu menarik Suzy kedalam pelukannya. Gadis itu menangis sejadi-jadinya.

"Menangislah, aku tahu bagaimana perasaanmu." Sunggyu berkata dan Suzy pun masih menangis di dalam pelukan Sunggyu. Setelah cukup tenang, Suzy melepaskan pelukannya.

"Gomawo oppa. Kau sudah mau menemaniku. Gomawo... Sekarang aku merasa lebih baik." Suzy berkata dan tersenyum.

"Syukurlah kalau begitu." Sunggyu berkata dan pandangan mereka bertemu. Sunggyu perlahan mendekatkan wajahnya dan entah apa yang difikirkannya, Suzy pun perlahan menutup matanya. Dan...

Chu~

Sunggyu mencium bibir Suzy dengan lembut. Entah apa yang merasukinya, Suzy pun membalas ciuman Sunggyu. Mereka berciuman cukup lama. Setelah itu Sunggyu melepaskan ciumannya. Suasana diantara mereka menjadi sedikit canggung.

"Mianhae..." Sunggyu berkata

"Ne, gwenchana oppa." Suzy menjawab.

"Suzy-ah..."

"Ne oppa?"

"Saranghae..." Suzy pun terkejut mendengarnya.

"Jinjayo?" Suzy bertanya dan Sunggyu pun mengangguk pasti.

"Ne, aku serius." Sunggyu berkata. Suzy ingin sekali mengatakan "Ya" pada Sunggyu, namun iya takut kejadian 3 tahun lalu terulang kembali.


Suzy POV


Sunggyu oppa, apa benar kau mencintaiku? Aku juga sebenarnya ingin membalas cintamu. Tapi aku takut, aku takut rasa sakit itu akan datang kembali. Aku takut kau akan meninggalkanku seperti Dongwoo oppa.

"Suzy-ah..." suara Sunggyu oppa menyadarkanku dari lamunanku.

"Ne, oppa?"

"Mengapa kau tidak menjawab? Apa kau tidak mencintaiku?"

"Apa kau tulus mencintaiku oppa?"

"Tentu saja. Aku tulus mencintaimu. Aku bukan orang yang mudah jatuh cinta" benarkah itu?

"Jinja?"

"Ne, jika kau tidak percaya. Kau bisa menanyakannya pada Myungsoo." mungkin aku harus mulai melupakan Dongwoo oppa dan menerima kehadiran Sunggyu oppa. Baiklah semoga ini keputusan yang baik.

"Apa kau masih ragu padaku?"

"Aniyo oppa."

"Apa kau akan menerimaku?" aku ingin melupakan Dongwoo oppa. Aku mengangguk mantap, aku ingin mencintai dan dicintai. Aku tidak ingin terus-menerus berada dalam bayang-bayang Dongwoo oppa yang jelas-jelas sudah meninggalkanku. Aku harus move on. Sudah saatnya aku membuka hatiku untuk Sunggyu oppa.

"Jinjayo? Gomawo Suzy-ah" dia berkata dan langsung memelukku. Aku ingin selamanya seperti ini. Begitu nyaman dan hangat. Saranghae Sunggyu oppa.


Suzy POV end

Author POV


Keesokan harinya...


Myungsoo dan Naeun memutuskan untuk kuliah hari ini. Tidak mungkin mereka terus berdiam diri di rumah belum lagi mereka sudah memasuki semester akhir. Jadi mereka harus kuliah demi mengejar ketinggalan mereka.

Myungsoo dan Naeun pun bertemu dengan Sunggyu dan Suzy. Mereka terlihat bingung dengan tingkah dua orang terdekat mereka. Sunggyu dan Suzy datang bersama sambil berpegangan tangan. Sunggyu yang melihat Myungsoo dan Naeun pun menyapa mereka.

"Myungsoo-yah! Naeun-ah!" Sunggyu dan Suzy menghampiri mereka.

"Ne hyung." Myungsoo menjawab.

"Bagaimana bisa kalian datang bersama? Dan itu..." Naeun berkata dan menunjuk tangan Sunggyu yang menggenggam tangan Suzy.

"Oh, Suzy sekarang adalah yeojaku." Sunggyu berkata, Myungsoo dan Naeun pun terbelalak mendengarnya.

"Mwo?!" Ucap mereka bersamaan.

"Mengapa kalian terkejut? Bukankah ini bagus?" Suzy berkata dan tersenyum

"Ah ne kau benar Suzy-ah." Naeun berkata.

"Oh iya, kami ke kelas duluan ne. Annyeong hyung, Suzy-ah." Myungsoo berkata dan menarik Naeun pergi dari sana. Sunggyu dan Suzy pun hanya dapat menggelengkan kepala melihat tingkah dua sejoli itu.


~~~~


Eunji keluar dari apartement Hoya. Sudah dua hari dia menginap disana. Eunji keluar secara diam-diam karena ia takut membangunkan Hoya. Eunji merasa ada yang aneh pada Hoya. Hoya menjadi sedikit kasar padanya. Hoya sudah merenggut kehormatannya. Dan Eunji dilarang meninggalkan apartement Hoya tanpa seizin Hoya.

Eunji pun segera pergi meninggalkan tempat itu sebelum Hoya terbangun dan mengejarnya. Eunji pulang menaiki taksi. Dengan tangan gemetar, dia mengeluarkan smartphonenya dan mengetik pesan singkat.


To: Naeun

Naeun-ah bisakah kau menemuiku? Aku membutuhkanmu.


Tidak lama kemudian smartphonenya bergetar. Dia melihat satu pesan masuk.


From: Naeun

Eunji-yah kau dimana? Apa yang terjadi padamu?


Eunji meneteskan air mata mengingat kejadian 2 hari lalu. Lalu dia pun membalas pesan singkat itu


To: Naeun

Nanti aku ceritakan. Bisakah kau datang ke rumahku?


Eunji menghapus air matanya. Lalu handphonenya kembali bergetar.


From: Naeun

Arasso. Aku akan ke rumahmu setelah jam kuliah selesai. Tunggu aku disana.


~~~~


Jiyeon sedang berada di perpustakaan. Tetapi dia tidak berniat untuk membaca buku ataupun mengerjakan tugas. Dia datang hanya untuk menyendiri. Dia masih sakit hati dengan Myungsoo. Jiyeon tidak dapat menahan air matanya, dia pun menangis mengingat Myungsoo.

Woohyun sedang berjalan diantara rak buku, dia sedang mencari buku tentang tangga nada piano. Akhirnya dia menemukan buku yang dia cari, buku itu cukup tebal dan sedikit berdenu. Saat dia menarik buku itu, dia melihat Jiyeon dari celah buku yang telah ia ambil. Woohyun pun memutuskan untuk menghampiri Jiyeon.

"Jiyeon-ssi..." Woohyun menyapa Jiyeon pun menoleh dan menatapnya.

"Kau... Kau menangis? Waeyo?" Woohyun bertanya dan duduk di bangku sebelah Jiyeon. Jiyeon pun tiba-tiba memeluk Woohyun. Woohyun terkejut dengan Jiyeon yang memeluknya tiba-tiba.

"Woohyun-ssi, bawa aku pergi dari sini. Aku tidak sanggup lagi..." Jiyeon terisak Woohyun pun masih bingung dengan apa yang terjadi pada Jiyeon. Dan tiba-tiba Jiyeon memintanya untuk membawa Jiyeon pergi. Woohyun masih bingung dengan semua ini.

"Jiyeon-ssi waeyo? Apa yang membuatmu menangis?" Woohyun kembali bertanya. Jiyeon pun bangkit dan menarik Woohyun keluar dari sana.


~~~~


Naeun POV


Akhirnya jam kuliah sudah berakhir. Aku bergegas membereskan semua buku dan memasukkannya ke dalam tas. Saat akan pergi keluar Myungsoo menarik lenganku. Aku berbalik dan menatapnya.

"Eodigayo?" dia bertanya.

"Aku akan ke rumah Eunji. Kau pulanglah terlebih dulu oppa." aku menjawab.

"Aku akan ikut denganmu. Kau tanggung jawabku sekarang." dia berkata aku pun hanya dapat menghela nafas

"Baiklah, palli kita harus segera pergi." aku berkata dan kami pun segera berangkat menuju rumah Eunji.


Naeun POV end

Author POV


Myungsoo dan Naeun akhirnya tiba di rumah Eunji. Mereka pun turun dari mobil. Naeun segera berlari menuju pintu, dia pun menekan bel

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Myungsoo bertanya

"Eunji menghubungiku dia membutuhkanku sekarang." Naeun menjawab. Tidak lama kemudian pintu pun terbuka. Ternyata pembantu Eunji yang membukakan pintu.

"Oh nona Naeun. Anda sudah di tunggu nona Eunji di kamarnya." pembantu Eunji berkata. Naeun dan Myungsoo pun akhirnya masuk dan langsung pergi ke kamar Eunji. Sesampainya disana Naeun mengetuk pintu kamar Eunji.

"Eunji-yah... Ini aku Naeun. Boleh aku masuk?" Naeun berkata. Eunji pun membuka pintu dan langsung memeluk Naeun. Dia kembali menangis.

"Eunji-yah gwenchanayo? Mengapa kau menangis?" Naeun berkata Eunji pun melepaskan pelukkannya. Eunji mengajak Naeun dan Myungsoo duduk di ruang keluarga.

"Eunji-yah apa yang terjadi? Omo!!! Lehermu..." Naeun terkejut melihat ada tanda merah keunguan di leher Eunji. Itu tanda yang sama dengan Naeun saat ia melakukan itu bersama Myungsoo.

"Apa yang terjadi Eunji-yah?" Myungsoo yang bertanya, dia juga terkejut melihat tanda itu. Eunji pun terdiam, lalu akhirnya dia angkat bicara

"Hoya yang membuatku seperti ini." Eunji berkata. Naeun dan Myungsoo pun terkejut mendengarnya

"Mwo?!" ucap mereka bersama-sama

"Bagaimana bisa?" Naeun bertanya. Akhirnya Eunji pun menceritakan semuanya. Mulai dari saat dia di undang oleh Hoya ke apartementnya hingga ia dapat kembali ke rumahnya. Semua ia ceritakan. Naeun kecewa pada Hoya, mengapa ia dapat melakukan hal yang begitu keji kepada Eunji. Eunji hanya dapat menangis mengingat semuanya.


~~~~


Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 Woohyun sedang menemani Jiyeon di sebuah bar. Disana Jiyeon banyak minum hingga akhirnya dia mabuk berat. Dia ingin melupakan Myungsoo. Jiyeon mulai meracau tidak jelas.

"Kim Myungsoo..." Jiyeon berkata membuat Woohyun kebingungan.

"Kim Myungsoo... Wae? Mengapa kau memilih dia daripada aku? Kau tahu aku sangat mencintaimu. Mengapa kau memilihnya Kim Myungsoo? Wae?" perkataan Jiyeon sedikit melukai perasaan Woohyun. Akhirnya Woohyun pun hanya bisa terdiam melihatnya.


Satu minggu kemudian...


Seorang namja mengenakan jas hitam dan kemeja putih, keluar dari bandara dengan membawa koper berwarna abu-abu. Dia pun melihat asistennya sudah menjemputnya.

"Selamat datang kembali di Korea tuan Dongwoo." Dongwoo tersenyum dan masuk ke dalam mobilnya.

'Baek Suzy... Aku kembali. Apa kau masih menungguku? Ku harap kau masih menungguku Suzy-ah.'



TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar