Sabtu, 14 Juni 2014

FF Voodoo Doll Part 2 (The Beginning Of Sorrows)



Title: Voodoo Doll
Author: Rizki Indriyani
Cast:
-All Member Infinite
-All Member A-Pink
-Goo Sunhee (OC)
Genre: School life, Thriller, Fantasy, Horror.

Ratting: T



Annyeong....
balik lagi bawa kelanjutan FF ini yang udah lama gak diterusin :D
author cuma minta satu... aja dari kalian
please tinggalkan komentar kalian.
mau komentar baik atau pedes pun author bakal terima dengan senang hati.
dan akan memperbaiki jika ada kesalahan.
Juseyo... :)
Happy Reading^^
Mian kalo banyak typo :)



Previous



Part 2: The Beginning Of Sorrows



Younha mengambil boneka Voodoo itu. Ia mengangkat salah satu tangan boneka itu, kemudian ia mengangkat kedua tangan boneka itu. Setelah itu ia melepaskannya.



"Kim Sunggyu... Bersiaplah menerima penderitaanmu!" Younha berkata



Di apartementnya, Sunggyu masih berpesta bersama teman-temannya. Ia masih duduk bersama Hayoung dan menonton Woohyun dan Chorong yang sedang berkaroke. Sunggyu meletakan tangannya di bahu Hayoung. Mereka tertawa bersama melihat Woohyun dan Chorong.

Namun tiba-tiba tangan kanan Sunggyu terangkat sendiri. Semua yang melihat Sunggyu menjadi heran. Lalu tangan kirinya pun terangkat dengan sendirinya. Sunggyu merasa heran dengan tubuhnya yang bergerak sendiri.

"Hyung apa yang kau lakukan?" Sungyeol bertanya.

"Entahlah... Aku juga tidak tahu. Bukan aku yang melakukannya." Sunggyu berkata,


Younha mengangkat tangan boneka itu dan memukulkannya ke perut boneka itu sendiri. Lalu setelah itu ia mencekik leher boneka itu. Younha tersenyum puas.

"Apa kau menikmatinya? Aku akan menyakitimu secara perlahan." Younha berkata dan kembali mengendalikan boneka itu.


Tangan Sunggyu yang awalnya terangkat kini turun kembali. Ia menggerakan tangannya seperti biasa. Namun tidak lama kemudian tangannya memukul perutnya sendiri.

"Hyung, kau jangan menyakiti dirimu sendiri." Sungjong berkata.

"Aku tidak bisa menghentikannya. Tanganku bergerak sendiri. Argghh..." Sunggyu berkata dan mengerang kesakitan. Hayoung yang melihatnya menjadi khawatir.

"Oppa... Hentikan!" Hayoung menarik lengan Sunggyu berusaha menghentikan Sunggyu yang memukul perutnya sendiri. Tiba-tiba tangan Sunggyu berhenti memukul perutnya sendiri.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Aku tidak dapat mengendalikan tubuhku sendiri. Sepertinya ada yang mengendalikan tubuhku." Sunggyu berkata semua menghentikan aktivitasnya. Mereka menghampiri Sunggyu.

"Kau serius hyung?" Myungsoo bertanya.

"Ne, aku serius. Mana mungkin aku sengaja memukul perutku sendiri. Itu konyol sekali." Sunggyu berkata. Mereka terlihat bingung dan mulai memikirkan penyebab Sunggyu yang terlihat seperti sedang di kendalikan. Tiba-tiba...

"Arrghh!!" Sunggyu mengerang dan memegang lehernya.

"Apa yang tejadi?" Woohyun bertanya.

"Le... Leherku... Arrghh!!" Sunggyu mengerang kesakitan. Hayoung semakin khawatir dengan keadaan Sunggyu. Ia mencoba menghentikan Sunggyu, namun hasilnya nihil. Ia tidak bisa menghentikan Sunggyu.


Sunggyu POV


Aku terus memegang leherku. Aku merasa ada yang mencekik namun tak ada seorang pun yang mencekikku. Aku tidak bisa bernafas. Namun tidak lama kemudian aku bisa bernafas lega. Semua orang yang ada disini menatapku dengan tatapan heran dan bingung.

"Sunggyu-yah gwenchanayo?" Dongwoo bertanya. Aku hanya bisa mengangguk

"Apa yang kau rasakan Sunggyu-yah?" Woohyun bertanya. Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Aku tidak tahu. Rasanya seperti ada yang mencekikku." Hayoung menatapku prihatin.

"Oppa... Aku tadi sangat ketakutan. Kau menyeramkan." ia berkata. Aku pun langsung memeluknya dan menenangkannya.

"Gwenchana... Sekarang aku merasa lebih baik." kami pun melanjutkan kembali pesta kami hingga tengah malam.


Sunggyu POV end

Author POV


Akhirnya pesta mereka pun berakhir. Mereka meninggalkan apartement Sunggyu dan mengantarkan pasangan mereka masing-masing ke rumahnya. Sunggyu mengantarkan Hayoung ke rumahnya. Di perjalanan mereka hanya terdiam. Tak ada seorang pun yang memulai pembicaraan. Sesampainya di rumah Hayoung.

"Oppa... Kau yakin tidak apa-apa? Aku masih khawatir padamu oppa." Hayoung berkata. Sunggyu tersenyum dan menatapnya lama. Ia mendekat pada Hayoung. Jarak mereka semakin dekat. Hayoung menutup matanya dan...

Chu~

Sunggyu mencium kening Hayoung dengan lembut dan penuh kasih sayang. Hayoung dapat merasakan kasih sayang Sunggyu lewat ciuman itu. Setelah cukup lama, Sunggyu pun melepaskan ciumannya dan menatap Hayoung.

"Aku baik-baik saja chagi. Kau tak usah khawatir..." Sunggyu berkata. "Sebaiknya kau segera masuk. Ini sudah larut. Jaljayo chagi. Saranghae." Hayoung tersenyum mendengarnya ia pun keluar dari mobil Sunggyu. Ia melambaikan tangannya, Sunggyu tersenyum dan melajukan mobilnya meninggalkan Hayoung sendiri disana.

"Nado saranghae oppa." Hayoung bergumam dan masuk ke dalam rumahnya.


Keesokan harinya...


Younha yang berada dalam tubuh Sunhee mengubah penampilan Sunhee. Ia mengenakan seragam dengan rok yang lebih pendek. Ia mendandani wajah Sunhee dengan bedak. Rambutnya yang bergelombang di biarkan terurai. Ia memakai sedikit lipgloss di bibirnya. Ia menatap penampilannya di hadapan cermin.

"Wah, wah, wah Goo Sunhee... Lihat dirimu sekarang. Aku yakin semua orang pasti tidak akan ada yang mengenalimu." Younha berkata.

"Ne, kau benar. Mereka mengenalku dengan Sunhee yang udik dan aneh. Tolong bantu aku." Sunhee berkata, Younha tersenyum mendengarnya.

"Ne, aku akan selalu membantumu." Younha berkata. Ia mengambil tasnya dan pergi ke sekolah.


~~~~


Woohyun sedang berjalan melewati koridor sekolah. Banyak siswi kelas X memanggil namanya. Ia membalasnya dengan sebuah senyuman. membuat semua yeoja meleleh, bahkan sampai ada yang pingsan karena melihat senyumannya. Woohyun sudah biasa dengan situasi seperti ini.

Namun tiba-tiba pandangannya tertuju pada seorang yeoja yang berjalan menuju ke arahnya. Yeoja dengan rambut bergelombang yang dibiarkan terurai, kulitnya yang putih dan bersih. Dan matanya yang indah. Membuat Woohyun cukup terpesona dengan yeoja itu. Saat yeoja itu melewatinya, ia menarik tangan yeoja itu dan berkata.

"Siapa namamu? Apa kau siswa baru disini?" Younha atau Sunhee menatap Woohyun heran. 'Nam Woohyun!! Aku muak dengan tingkahmu!' Sunhee berkata membuat Younha mendapat kembali kekuatan.

"Kau tidak mengenalku?" Younha bertanya dan Woohyun menggelengkan kepalanya.

"Ani. Siapa kau?" Woohyun kembali bertanya. Younha tersenyum sinis. Ia menarik tangannya yang ada dalam genggaman Woohyun.

"Aku Sunhee, Goo Sunhee..." Woohyun terkejut mendengarnya. "...Yeoja yang selalu kau remehkan dan kau hina. Menyingkirlah dan jangan menghalangi jalanku!" Younha berkata dan pergi meninggalkan Woohyun yang masih shock.


Woohyun POV


Dia... Sunhee... Tak ku sangka ia sangat cantik jika tidak mengenakan kaca mata. Aigoo~ bicara apa aku ini. Tapi sungguh ia sangat menarik. Haruskah aku mulai mendekatinya? Tapi bagaimana jika Chorong tahu? Ah tidak akan, dia tidak akan tahu. Dia kan berada di sekolah yang berbeda denganku. Baiklah aku akan mendekatinya. Aku pun pergi meninggalkan tempat itu dan menuju ke kantin. Disana aku melihat mereka sudah berkumpul.

"Yah Woohyun-ah!!" Sunggyu berseru, aku pun menghampiri mereka.

"Hyung! Kau darimana saja?" Sungjong bertanya. Aku pun duduk di sebelahnya.

"Aku baru saja datang. Oh iya ada hal penting yang harus kalian ketahui."

"Hal penting? Apa itu?" Sunggyu bertanya mereka pun mulai mengerubuniku.

"Kalian tahu, Sunhee mengubah penampilannya."

"MWO?" Semua menjawab serempak, mereka terlihat terkejut mendengarnya.

"Tidak mungkin... Ia kan yeoja yang aneh." Sunggyu berkata.

"Tapi aku sudah melihatnya. Aku bahkan sampai tidak mengenalinya. Ia benar-benar berubah." aku meyakinkan mereka.

"Aku penasaran seperti apa yeoja itu sekarang." Myungsoo berkata.

"Kajja kita pergi ke kelasnya." Sunggyu berkata dan kami pun meninggalkan kantin.


Woohyun POV end

Author POV


Mereka pun akhirnya memutuskan untu pergi ke kelas Sunhee. Mereka memasuki kelas 2.A tempat dimana Sunhee berada.

Brakk...!

Sunggyu menggebrak meja dan berkata.

"Dimana Goo Sunhee?!!"

"Aku disini!!" pandangan mereka tertuju pada yeoja yang berada di ambang pintu. Sunhee pun masuk ke dalam kelas. Mereka kecuali Woohyun terlihat sangat shock melihat Sunhee.

"Mau apa kalian kemari?" Sunhee kembali berkata. Mereka masih tidak percaya dengan sosok yeoja yang ada dihadapan mereka saat ini.

"Kau..." Myungsoo berkata

"Goo..." Sungyeol berkata

"Sunhee..." Sungjong menambahkan.

"Ne, aku Goo Sunhee! Yeoja udik dan aneh yang selalu kalian bully dan hina." Sunhee berkata

"Tidak Mungkin..." Sunggyu berkata ia masih tidak percaya dengan semua ini.

"Aku Goo Sunhee. Sudah mengubah penampilanku. Kalian lihat, aku benar-benar sudah berubah." Sunhee berkata dingin.

"Sebaiknya kalian pergi dari sini. Aku muak melihat kalian semua." Sunhee kembali berkata dan duduk ke bangkunya. Sunggyu dan kawan-kawan pun pergi meninggalkan kelas itu.


~~~~


Sepulang sekolah Younha membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Ia terlihat sangat senang karena telah berhasil membuat Sunggyu kesal. Dia teringat satu hal. Ia mengeluarkan boneka voodoo yang ia gunakan untuk mengendalikan Sunggyu.

"Sudah saatnya Sunhee..." Younha berkata. "...Ayo kita lakukan." Sunhee berkata. Younha mengambil boneka itu membiarkannya berdiri dan...

Bukk...

Ia memukul tengkuk boneka itu cukup keras, sampai boneka itu terjatuh. Younha tersenyum senang. Dan berkata

"Goodbye Kim Sunggyu. Semoga kau menikmati kehidupanmu yang baru disana." Sunhee berkata dan meninggalkan boneka itu.


~~~~


Brug...


Sunggyu yang sedang berjalan menuju ruang tengah. Tiba-tiba terjatuh dan pingsan. Myungsoo yang melihatnya langsung membangunkannya.

"Hyung!! Ireona... Hyung! Hyung!" Myungsoo mulai panik dan langsung menelpon dokter pribadi mereka.

"Yeobuseyo, cepat datang ke rumahku. Sekarang!!!" Myungsoo berteriak dan terus membangunkan Sunggyu. Tidak lama kemudian dokter pun datang dan menyarankan untuk membawa Sunggyu ke rumah sakit.

Sesampainya disana, Sunggyu langsung memasuki ruang emergency. Myungsoo menunggunya diluar dengan perasaan cemas. Lalu ia pun mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sebuah kontak.

"Yeobuseyo."


~~~~


Hayoung keluar dari kamar mandi. Ia baru saja selesai mandi. Saat ia akan mengambil parfum tanpa sengaja ia menjatuhkan foto Sunggyu yang berada tak jauh dari parfum itu. Bingkai foto itu pecah dan hancur. Hayoung terkejut, ia gelisah.

"Apa ada sesuatu yang terjadi pada Sunggyu oppa?" Hayoung bergumam. Tak lama kemudian ia mendengar ponselnya berdering. Ia melihat nama Myungsoo tertera disana.

"Yeobuseyo?" Hayoung berkata setelah menekan tombol hijau.

"Hayoung-ah... Sunggyu hyung..."

"Mwo? Ada apa dengan Sunggyu oppa, oppa?"

"Dia... Sekarang ada di rumah sakit..."


Deg...


Hayoung terkejut mendengarnya. Seluruh tubuhnya melemas seketika. Ia tidak menyangka Sunggyu sekarang ada dirumah sakit.

"M...Mwo...? Sunggyu oppa... Di rumah sakit...?"

"Ne, ia masih di ruang emergancy. Dokter masih menanganinya. Cepatlah kemari" telpon pun terputus. Hayoung terduduk lemas dan menangis. Ia mengambil foto Sunggyu yang sudah terpisah dari bingkainya.

"Oppa... Apa yang terjadi padamu? Hiks, hiks" Hayoung berkata dan menangis.


~~~~


Myungsoo masih menunggu diluar. ia masih khawatir dengan keadaan Sunggyu, yang pingsan secara mendadak. Tidak lama kemudian ia melihat dokter keluar dari ruangan emergancy. Ia pun menghampiri dokter itu untuk menanyakan keadaan Sunggyu.

"Dokter... Bagaimana keadaan hyungku."

"Mari ikut ke ruanganku." dokter berkata Myungsoo pun mengikuti dokter menuju ruangannya. Sesampainya disana dokter memerintahkan Myungsoo untuk duduk.

"Bagaimana keadaan Sunggyu hyung?" Dokter menghela nafas berat.

"Apa ia mengalami benturan yang keras dikepalanya?" Dokter bertanya. Myungsoo menggeleng

"Ani... Dia tidak pernah terbentur sebelumnya. Ia tiba-tiba pingsan saat sedang menuju ruang tengah." Myungsoo berkata.

"Ini kasus yang aneh. Aku belum pernah menangani kasus seperti ini sebelumnya." Myungsoo menatapnya heran.

"Apa yang sebenarnya terjadi dok? Apa yang terjadi pada Sunggyu hyung?" Dokter terlihat sangat frustasi memikirkannya.

"Begini Myungsoo-ssi... Hyungmu, menderita mati otak." Myungsoo terkejut mendengarnya.

"Mwo? Mati otak?" Myungsoo berkata, ia tidak percaya Sunggyu mengalami semua itu.

"Nde. Biasanya ini terjadi ketika penderita mengalami benturan hebat dikepalanya, tepatnya di batang otaknya. Tapi Anda berkata bahwa tuan Sunggyu tidak mengalami benturan apapun dikepalanya. Itu yang membuat saya bingung dan itu yang saya pikirkan Myungsoo-ssi." Myungsoo terkejut mendengarnya. Namun ia teringat kejadian tadi malam.

"Jangan-jangan..."

"Jangan-jangan mengapa Myungsoo-ssi?" Dokter bertanya.

"Ani. Bukan apa-apa. Kalau begitu terimakasih dok. permisi." Myungsoo berkata dan meninggalkan ruangan dokter. Myungsoo berjalan menuju ruang ICU tempat dimana Sunggyu dirawat. Disana ia bisa menemukan Sungyeol, Sungjong dan Woohyun, ia juga melihat Hayoung yang masih menangis disana.

"Myungsoo-yah!" Woohyun menghampiri Myungsoo.

"Bagaimana keadaan Sunggyu? Apa dia baik-baik saja?" Myungsoo menggeleng. Dan duduk di salah satu bangku yang tersedia disana.

"Sunggyu hyung... Mengalami mati otak." Semua terkejut mendengarnya. Terlebih Hayoung, ia sangat shock mendengarnya.

"M... Mwo...?" Hayoung kembali terisak. "Bagaimana bisa Sunggyu oppa mengalami semua ini...? Hiks, hiks, hiks" Sungjong menenangkan Hayoung yang sudah menangis histeris.

Hayoung pun memutuskan untuk melihat keadaan Sunggyu. Ia bisa melihat Sunggyu terbaring lemah dengan banyak alat yang menempel ditubuhnya. Hayoung tak kuasa menahan tangisnya ketika melihat keadaan Sunggyu. Dia merasakan sakit yang teramat dalam dihatinya.



Sunggyu berada disebuah penjara yang sangat gelap. Disana hanya diterangi sebuah lilin abadi. Yang akan terus menyala dan tidak akan pernah padam. Ia terlihat sangat bingung ia berjalan menuju lilin itu dan duduk di dekat lilin itu.

"Dimana aku?" Sunggyu bertanya, namun tak ada seorang pun yang mendengar ataupun menjawabnya.


Hayoung duduk di samping tempat tidur Sunggyu. Ia terus menatap Sunggyu yang terbaring lemah disana. Hayoung kembali menangis. Ia tak kuasa melihat keadaan Sunggyu seperti ini. Ia merasa Tuhan tidak adil membuat Sunggyu seperti ini.

"Oppa... Jebal.... Ireonna! Hiks, hiks, hiks"


Sunggyu dapat mendengar suara Hayoung yang menangis.

"Hayoung-ah... Hayoung-ah!!!" Sunggyu berteriak memanggil Hayoung, namun ia tak dapat melihat Hayoung.


Hayoung menangis, air matanya menetes dan terjatuh di lengan Sunggyu. Ia tidak bisa menahan tangisnya. Ia tidak sanggup jika harus kehilangan Sunggyu.


Sunggyu merasakan ada sesuatu yang menyentuh lengannya. Ia memegang lengannya dan mendapatkan air mata disana. Sunggyu berfikir. Bagaimana bisa ada air mata menetes dan menyentuh tangannya.

"Jangan-jangan..." Sunggyu menggantungkan kalimatnya. "...Hayoung sedang menangis di sampingku. Sedangkan jiwaku terkurung disini. Hayoung-ah!!! Kau mendengarku?!! Hayoung-ah!!!"


Hayoung mendengar suara Sunggyu. Namun Sunggyu tidak membuka matanya. Ia sejenak berfikir. Namun tidak lama kemudian ia menghilangkan fikirannya itu.

"Mungkin itu hanya halusinasiku saja." Hayoung berkata. Ia pun mencium kening Sunggyu dan setelah itu ia meninggalkan ruangan Sunggyu.


~~~~


Younha sangat senang melihat Sunggyu koma. Ia berbaring ditempat tidurnya dan tersenyum senang melihat penderitaan Sunggyu. Sedangkan Sunhee hanya bisa terdiam, ia tidak dapat melakukan apapun. Ia hanya bisa mengirimkan perasaan dendamnya pada Younha. Younha tiba-tiba memiliki sebuah ide. Ia mengambil boneka voodoo yang berada diatas meja.

"Sunhee-yah... Bagaimana kalau kita menyakiti yeojachingunya juga?" Younha berkata. Sunhee hanya terdiam tak menjawab.

"Akan ku anggap kau menyetujuinya." Younha berkata. Ia mengambil foto Hayoung. Ia menyebutkan mantra yang sama saat akan mengendalikan Sunggyu. Setelah itu foto Hayoung menghilang. Younha tersenyum senang.

"Ayo kita lakukan lagi." Younha berkata dan mulai mengendalikan Hayoung.



Hayoung kini sedang berada dikamarnya. Ia masih menangisi Sunggyu yang masih dirawat di rumah sakit. Bayangan Sunggyu kembali muncul dipikirannya. Karena kelelahan ia pun akhirnya tertidur. Ia bermimpi bertemu dengan Sunggyu.

Hayoung kini berada disebuah ruangan serba putih. Disana ia melihat Sunggyu terkurung di penjara yang sangat gelap. Penjara itu hanya diterangi oleh sebuah lilin. Hayoung berjalan mendekat pada ruangan gelap itu. Namun saat ia semakin mendekat, ada sebuah angin kencang berhembus kearahnya.

"Jangan mendekat Hayoung-ah!!" Sunggyu berseru.

"Oppa!!" Hayoung berkata. "Mengapa kau berada ditempat seperti ini oppa?" Hayoung berkata, matanya berkaca-kaca karena melihat Sunggyu yang terkurung disana.

"Hayoung-ah..." Sunggyu berkata "Tolong aku..." Sunggyu kembali berkata, namun setelah itu ia menghilang. Hayoung terus memanggil nama Sunggyu dengan keras.

"Sunggyu oppaaaaaa!!!" Hayoung terbangun dari tidurnya. Keringat dingin keluar dari pelipisnya.

"Apa yang terjadi? Mengapa Sunggyu oppa berkata seperti itu." Hayoung bergumam. Namun tidak lama kemudian ia merasakan sakit di perutnya.

"Argh... Mengapa sakit sekali?" Hayoung berkata. Rasa sakit diperutnya semakin terasa. Hayoung meringis kesakitan. Namun rasa sakit itu tiba-tiba menghilang.

"Aneh sekali..." Hayoung tebangun. "Tadi rasanya sakit sekali. Tapi sekarang rasa sakit itu sudah menghilang." Hayoung yang sudah mengantuk, menguap dan tertidur.



Keesokan harinya...



Naeun kini berada di rumah Myungsoo. Mereka sepakat untuk mengerjakan PR matematika yang sudah lama tertunda. Mereka mengerjakan PR matematika di kamar Myungsoo. Karena Myungsoo tidak ingin seorang pun mengganggunya saat belajar, Jadi mereka memutuskan untuk mengerjakannya di kamar Myungsoo.

"Myungsoo-yah... Ayo jelaskan soal ini padaku, aku tidak mengerti." Naeun berkata. Myungsoo pun menjelaskan semua rumus matematika yang tidak Naeun mengerti. Karena mengantuk Naeun pun akhirnya tertidur. Saat Myungsoo sudah selesai menjelaskan ia melihat Naeun sudah tertidur.

"Ck... Kau selalu saja seperti ini. Inilah mengapa aku selalu malas belajar denganmu." Myungsoo bergumam. Ia pun bangkit dari duduknya dan menghampiri Naeun. Dilihatnya wajah Naeun yang sedang tertidur. Ia menarik kedua sudut bibirnya.

"Saat tertidur pun kau tetap cantik." Myungsoo berkata dan mengangkat tubuh Naeun. Ia menidurkannya di tempat tidurnya. Ia mendekat dan mencium kening Naeun. Setelah itu pun ia kembali mengerjakan PR Naeun yang belum terselesaikan.

Naeun terbangun dari tidurnya. Ia terkejut sudah berada di tempat tidur Myungsoo. Ia pun melirik ke arah meja. Ia bisa melihat Myungsoo tertidur, dengan setumpuk buku di depannya.

"Aigoo~ apa dia mengerjakannya selama aku tertidur? Son Naeun neon pabo. Kau membiarkan dia mengerjakan semua PRmu sendirian. Kau benar-benar pabo Son Naeun." Naeun bergumam. Ia pun menghampiri Myungsoo dan duduk disampingnya. Naeun memandangi wajah Myungsoo. Ia pun mengelus rambut Myungsoo dengan lembut.

"Huft... Mianhae..." Naeun menghela nafas. "Aku sudah merepotkanmu. Mianhae..." Naeun berkata. Ia kembali mengelus rambut Myungsoo. Namun saat ia menyetuh wajah Myungsoo. Myungsoo menggenggam tangannya, Naeun terkejut ketika mengetahui Myungsoo terbangun.

"Omona!!" pekik Naeun. "Yah Kim Myungsoo! Kau membuatku kaget saja." Naeun berkata. Myungsoo tersenyum melihatnya. Ia hanya terdiam tak berkata apapun. Myungsoo menyentuh pipi Naeun. Naeun tersipu malu, pipinya terasa panas karena sentuhan Myungsoo.

"Kau cantik Naeun-ah..." Myungsoo berkata. Pipi Naeun bersemu merah. Myungsoo mendekat pada Naeun. Jarak mereka sangat dekat. Naeun menatap Myungsoo.

"Tapi kau menyusahkan sekali." Myungsoo berkata dan menjauh dari Naeun. Naeun tertipu oleh kata-kata Myungsoo. Ia jadi salah tingkah karena telah membuat Myungsoo mengerjakan semua PRnya.

"Kajja. Aku akan mengantarmu pulang." Myungsoo berkata meninggalkan Naeun disana.

"Yah Kim Myungsoo!! Tunggu aku!!" Naeun mengambil tasnya dan langsung berlari meninggalkan tempat itu.


~~~~


Hayoung baru saja pulang dari supermarket. Setelah menjenguk Sunggyu, ia memutuskan untuk mampir ke supermarket membeli bahan makanan. Ia pulang dengan berjalan kaki. Karena jarak rumahnya tidak terlalu jauh. Saat akan menyebrang tiba-tiba sebuah mobil dari arah barat melaju ke arahnya.

"AAAAAA!!!" Hayoung tertabrak semua belanjaannya terlempar dan jatuh berserakan. Darah segar mengalir dari kepalanya.



Younha senang rencananya berhasil. Ia meninggalkan boneka voodoo yang berada di dekat sebuah mobil mainan.



Myungsoo sedang mengantarkan Naeun menuju rumahnya. Tak ada seorang pun yang bicara. Naeun menatap kedepan. Ia heran melihat banyak orang disana.

"Berhenti!!" Naeun berkata.

"Waeyo?" Naeun tak menjawab. Ia langsung keluar dari mobil Myungsoo. Myungsoo pun mengikuti Naeun. Naeun berjalan menuju kerubunan orang itu. Ia terkejut melihat Hayoung yang sudah bersimbah darah.

"Hayoung-ah!!!" pekik Naeun. Myungsoo yang mendengarnya langsung berlari menghampiri Naeun. Ia terkejut melihat Hayoung yang sudah sekarat. Tak lama kemudian ambulance pun datang membawa Hayoung pergi ke rumah sakit. Myungsoo dan Naeun mengikutinya dari belakang.

Sesampainya disana Hayoung langsung dilarikan ke ruang emergancy. Perawat dan dokter tidak memperbolehkan Myungsoo dan Naeun untuk masuk. Naeun hanya dapat menurut dan menunggunya diluar. Ia duduk disalah satu kursi yang tersedia disana. Myungsoo pun duduk disampingnya dan menenangkannya.

"Jangan bersedih. Aku yakin ia pasti kuat." Naeun hanya mengangguk mendengarnya.


~~~~


Hayoung kini berada diruangan yang waktu itu ia lihat. Ruangan yang sangat gelap. Ia berjalan tanpa arah tujuan. Tiba-tiba ia menemukan seberkas cahaya, walau tidak terlalu terang namun itu membuatnya tertarik untuk menuju ke arahnya. Sesampainya disana ia terkejut melihat seorang yang sangat ia kenal.

"Sunggyu oppa..." Hayoung berkata. Sunggyu terkejut melihat Hayoung berada di hadapannya.

"Hayoung-ah? Bagaimana bisa kau berada disini?"

"Nan molla." Hayoung menggeleng. "Yang aku ingat, aku melihat sebuah mobil dari arah barat dan menabrakku. Setelah itu aku tidak ingat apapun oppa." Sunggyu terlihat sangat heran.

"Dan mengapa oppa bisa berada disini?"

"Aku juga tidak tahu. Terakhir kali yang ku ingat adalah. Ada yang memukul kepalaku dan setelah itu aku tidak ingat apapun." Hayoung terkejut mendengarnya.

"Tapi... Myungsoo oppa bilang Tak ada yang memukulmu waktu itu oppa. Bagaimana bisa kau merasakan ada seseorang yang memukulmu?" Hayoung berkata, Sunggyu pun sangat bingung dengan semua yang terjadi.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berjalan menuju ke arah mereka. Sunggyu dan Hayoung menatap kearah suara. Karena sangat gelap mereka tidak bisa melihat orang itu. Suara itu semakin mendekat dan mendekat. Orang itu menampakan dirinya. Sunggyu terkejut melihat sosok yang ada dihadapannya.

"Goo Sunhee..." Sunggyu bergumam Sunhee tersenyum sinis menatapnya.

"Selamat datang di duniaku."




TBC




Jangan lupa komen nde?
gamsahamnida :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar