Rabu, 22 Januari 2014

FF Infinite New Life (Sequel From Betrayer) Chapter 3






Title: New Life
Cast:
L Infinite as Kim Myungsoo
Naeun A-Pink as Son Naeun
Eunji A-Pink as Jung Eunji
Hoya Infinite as Lee Howon/Hoya
Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Woohyun Infinite as Nam Woohyun
Sunggyu Infinite as Kim Sunggyu
Suzy Miss A as Baek Suzy
Dongwoo Infinite as Jang Dongwoo
And other supportive cast
Genre: School Life, Marriage life, drama, angst
Rating: PG 13-NC 17+
Lenght: Chaptered




Please RCL
don't be SILENT READER!!!



Previous:





Chapter 3


Sunggyu POV


"PARK JIYEON!!!" aku membentaknya dan melihat Naeun dengan darah yang menetes di pipinya. Myungsoo segera menghampiri Naeun yang menangis dia memeluk yeoja itu dan membawanya keluar dari sana.

Sementara itu aku menatap Jiyeon dengan tajam. Sudah mendapat masalah Dia sendiri yang menambah masalah itu. Ku lihat ada yeoja lain di belakangnya. Sepertinya dia sahabatnya. Pasti dia hanya membantu Jiyeon dalam masalah ini.

"Kau boleh pergi." aku menatap yeoja yang bersembunyi di belakang Jiyeon. Dia pun mengangguk dan meninggalkan kami berdua disini. Aku kembali menatap Jiyeon. Aku menarik lengannya keluar dari sana. Aku membawanya ke taman kampus. Sesampainya disana aku kembali menatapnya dengan tajam.

"Kau... Apa yang kau lakukan huh?!" aku berkata dengan sedikit emosi. Ku lihat dia hanya menunduk tanpa bicara sedikitpun

"Kau sudah mendapat masalah dengan nilaimu yang selalu rendah. Sekarang kau menambahnya dengan menyakiti yeoja dongsaengku. Apa yang sebenarnya kau pikirkan Park Jiyeon?!" aku kembali berkata dan dia pun mengangkat kepalanya dan berkata.

"Kau tidak pernah mengerti perasaan seorang yeoja. Aku mencintai dongsaengmu dan aku tidak rela dia bersama yeoja lain."

"Begitukah caramu bersaing untuk mendapatkan dongsaengku? Aku mengerti jika kau cemburu pada Myungsoo. Tapi tidak sepantasnya kau melakukan kekerasan terhadap Naeun. Kau bisa berurusan dengan polisi jika kau seperti itu." aku menceramahinya. Dia terdiam dan kembali menundukkan kepalanya.

"Dengarkan kata-kataku Park Jiyeon. Sebaiknya kau harus mengubur perasaanmu itu dalam-dalam." Aku berkata dan menyentuh bahu Jiyeon. Dia menatapku heran

"Waeyo? Mengapa aku harus melakukan itu." dia bertanya aku menjadi tidak tega menceritakan kenyataan bahwa Myungsoo akan segera menikah dengan Naeun. Tapi aku harus menyampaikannya demi kebaikan Myungsoo dan Naeun dan juga Jiyeon sendiri. Aku pun duduk di bangku taman dan dia pun duduk di sampingku.

"Karena Myungsoo akan segera menikahi Naeun. Sebelum telalu jauh, lebih baik hilangkanlah perasaan cintamu pada dongsaengku." aku mengatakan kenyataannya pada Jiyeon. Ku lihat matanya mulai berkaca-kaca. Dan akhirnya dia mulai menangis. Aku menepuk bahunya mencoba menenangkannya.

"Aku tahu perasaanmu. Mianhae... Carilah namja lain yang lebih baik dari dongsaengku." aku berkata dan meninggalkannya yang masih menangis. Sungguh aku tidak sanggup mendengar suara yeoja menangis.


Sunggyu POV end


Myungsoo POV


Park Jiyeon memang sangat keterlaluan. Beraninya dia menyakiti Naeun. Aigoo~ pipi Naeun berdarah. Aku menggendongnya dan segera membawanya ke ruang kesehatan. Banyak orang yang menatap kami. Namun aku tidak peduli. Yang terpenting adalah aku harus segera mengobati luka Naeun.

Akhirnya aku sampai di ruang kesehatan dan menurunkan Naeun di tempat tidur yang tersedia disana. Darah Naeun mengotori kemejaku. Namun aku tidak peduli. Yang aku pikirkan hanyalah keselamatan Naeun. Aku harus segera mengobati luka Naeun. Lalu ku lihat Sungjong datang dan membawa kotak obat. Dia adalah petugas kesehatan di kampus ini.

"Apa yang terjadi hyung?" Sungjong bertanya dia memang cukup dekat denganku.

"Naeun terluka. Tolong bantu aku mengobati lukanya Sungjong-ah." aku berkata dan dia pun mengangguk. Aku dan Sungjong pun mengobati luka di pipi Naeun. Aku menempelkan plester untuk menutupi lukanya dan mencegah darah itu keluar kembali.

"Apa yang terjadi Naeunie? Mengapa kau bisa terluka seperti ini?" aku berkata setelah menempelkan plester itu. Dia pun menatapku dan memelukku dengan erat. Sepertinya dia menangis

"Myungsoo-yah... Aku... Aku... Aku takut..." dia berkata sepertinya Jiyeon telah mengancamnya sampai Naeun menjadi sangat ketakutan.

"Tenanglah Naeun-ah. Aku disini... Mianhae karena aku terlambat menyelamatkanmu." aku menenangkannya dan membalas pelukkannya. Aku menyeka air matanya dan mengecup dahinya

"Jangan tinggalkan aku Myungsoo-yah..." dia berkata aku pun tersenyum mendengarnya.

"Sepertinya aku memang harus segera pindah ke kelasmu. Aku takut Jiyeon akan menyakitimu kembali. Aku akan meminta bantuan Sunggyu hyung untuk pindah ke kelasmu. Aku tidak ingin kau terluka." aku memang harus segera pindah ke kelas Naeun. Tidak akan ku biarkan kejadian ini terulang kembali.


Myungsoo POV end


Author POV


Myungsoo memutuskan untuk mengantarkan Naeun pulang. Naeun memang harus beristirahat. Sepertinya dia masih trauma dengan kejadian yang menimpanya. Sesampainya disana mereka di sambut oleh Nyonya Son yang terkejut melihat luka di pipi Naeun.

"Aigoo~ apa yang terjadi pada Naeun Myungsoo-yah?" Nyonya Son berkata

"Ada seseorang yang mencelakainya ahjuma. Aku akan mengantarkannya ke kamarnya." Myungsoo berkata dan Nyonya Son pun mengangguk. Myungsoo mengantarkan Naeun ke kamarnya. Sesampainya disana. Naeun membaringkan badannya di tempat tidurnya. Myungsoo pun menyelimuti Naeun.

"Sebaiknya kau istirahat. Nanti malam akan ada makan malam bersama. Aku akan kembali ke kampus." Myungsoo berkata namun saat akan pergi Naeun menahannya dengan memegang lengannya

"Jebal Myungsoo-yah... Jangan tinggalkan aku. Aku tidak ingin sendirian disini." Naeun berkata

"Tapi kan disini sudah ada Eommamu yang akan menemanimu Naeun-ah." Myungsoo berkata

"Andwae Myungsoo-yah. Shirreo..." Naeun kembali berkata. Dia tidak ingin Myungsoo pergi. Akhirnya Myungsoo pun memutuskan untuk menemani Naeun. Melihat keadaannya juga sangat tidak memungkinkan untuk kembali ke kampus. Pakaiannya juga sudah kotor oleh darah.

"Ne arasso. Aku akan menemanimu disini." Myungsoo berkata, dia mengambil kursi meja rias Naeun dan duduk di samping tempat tidur Naeun. Myungsoo menyentuh pipi Naeun yang terluka

"Naeun-ah... Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kau bisa sampai seperti ini eum? Ceritakan padaku." Myungsoo berkata Naeun pun menatap Myungsoo

"Begini..."



~~~~



Sunggyu sedang mengajar di kelas Naeun. Dia memberitahukan hal yang menimpa Naeun kepada teman sekelasnya. Semua mahasiswa yang ada disana turut prihatin dengan kejadian yang menimpa Naeun. Termasuk Suzy sahabatnya, dia sangat sedih mendengar sahabatnya celaka. Dia bersumpah akan membalas dendam pada yeoja yang telah menyakiti sahabatnya itu.

Akhirnya kelas pun berakhir. Sunggyu keluar dari kelas Naeun, namun Suzy menahannya karena dia ingin mengetahui siapa yeoja yang telah menyakiti Naeun.

"Sunggyu kyosu!!." Suzy berseru, Sunggyu pun menoleh dan mendapati Suzy yang sudah ada di depannya

"Ne?" Sunggyu bertanya

"Sunggyu kyosu, bisa kita bicara sebentar." Suzy berkata dan Sunggyu pun mengangguk

Mereka sedang berada di sebuah cafe. Sunggyu memesan hot cappucino dan pancake. Sementara Suzy memesan Strawberry juice dan waffle. Suzy pun akhirnya kembali membicarakan tentang yeoja yang menyakiti Naeun.

"Sunggyu kyosu, sebenarnya siapa yang telah menyakiti Naeun?" Suzy berkata dan Sunggyu yang sedang menikmati pancakenya tersedak karena terkejut.

"Uhuk.. Uhuk..."

"Sunggyu kyosu ini minumlah." Suzy memberikan strawberry juicenya kepada Sunggyu.

"Mengapa kau begitu terkejut sampai kau tersedak Sunggyu kyosu." Suzy berkata dan menepuk-nepuk punggung Sunggyu

"Uhuk, uhuk... Aish jinja. Tentu saja aku terkejut." Sunggyu berkata da Suzy pun kembali memperhatikan Sunggyu.

"Lalu siapa yang telah menyakiti Naeun?" Suzy kembali bertanya, Sunggyu pun menghela nafas panjang.

"Dia adalah..."



~~~~



"Aish jinja... Benarkah dia mengancammu seperti itu?" Myungsoo yang telah mendengar cerita Naeun begitu sangat terkejut. Ternyata Jiyeon sangat berbahaya. Dia akan meminta bantuan Sunggyu untuk memindahkannya ke kelas Naeun.

"Sungguh aku sangat takut saat Jiyeon mengeluarkan pisau itu. Dan akhirnya dia menggoreskan pisau itu di pipiku." Naeun berkata. Dia sangat trauma dengan kejadian tadi.

"Tenanglah Naeunie... Aku tidak akan membiarkannya menyakitimu lagi." Myungsoo berkata dan memeluk Naeun.

"Gomawo chagi." Naeun berkata Myungsoo meleoaskan pelukannya dan mengecup dahi Naeun dengan mesra.

"Ne cheonma. Aku akan menemanimu disini. Lebih baik sekarang kau beristirahat." Myungsoo berkata dan mengecup bibir Naeun sekilas. Pipi Naeun pun menjadi bersemu merah. Naeun pun kembali berbaring dan Myungsoo menemaninya sampai dia tertidur. Karena Naeun terus menggenggam tangannya, Myungsoo pun tidak bisa pergi kemana-mana. Karena lelah Myungsoo pun tertidur di samping tempat tidur Naeun



~~~~



"Jeongmalyo? Aish yeoja itu benar-benar." Suzy berkata kesal. Dia sangat marah setelah mendengar cerita Sunggyu bahwa Jiyeon lah yang sudah menyakiti Naeun

"Yah! Kau jangan berbuat gegabah. Aku sudah memperingatinya untuk menjauh dari Myungsoo." Sunggyu berkata dan Suzy pun menatapnya sambil tersenyum

"Jinjayo? Wah gomawo Sunggyu kyosu." Suzy berkata

"Ne. Ehm... Bisakah kau tidak memanggilku kyosu di luar lingkungan kampus. Aku sangat tidak nyaman dengan panggilan itu." Sunggyu berkata dan Suzy pun menatapnya heran

"Lalu aku harus memanggilmu apa?" Suzy bertanya

"Kau bisa memanggilku sunbae atau oppa." aku lebih senang di panggil seperti itu

"Ah... Ne Sunggyu oppa." Suzy berkata dan Sunggyu pun tersenyum.

"Nah begitu lebih baik. Tapi jika di dalam lingkungan kampus jangan memanggilku seperti itu, ini hanya berlaku di luar lingkungan kampus. Arasso?" Sunggyu berkata dan Suzy pun mengangguk.

"Ne oppa." Suzy berkata dan tersenyum. Entah mengapa Sunggyu merasakan getaran aneh di hatinya. 'mungkinkah aku menyukainya?' batin Sunggyu berkata. Mereka pun meninggalkan cafe itu. Sunggyu pun mengantarkan Suzy ke rumahnya



~~~~



"Naeun-ah! Myungsoo-yah!" Nyonya Son berseru. Dia pun masuk ke dalam kamar Naeun dan menemukan Myungsoo yang tertidur di samping tempat tidur Naeun. Naeun pun terlihat lebih baik dari sebelumnya. Nyonya Son pun menutup pintu kamar Naeun. Dia mengeluarkan handphonennya dan menelpon Nyonya Kim.

"Yeobuseyo? Ah ini aku. Sepertinya kau harus membawa pakaian Myungsoo kemari. Naeun tidak membolehkan Myungsoo pergi. Dan aku melihat pakaian Myungsoo kotor oleh noda darah. Sebaiknya kau segera kemari.... Ah ne aku tunggu" Nyonya Son berkata dan menutup telponnya.

Tidak lama kemudian Nyonya Kim pun datang dengan membawa pakaian Myungsoo. Nyonya Son menyuruh Nyonya Kim untuk tidak berisik karena mereka sedang tidur. Nyonya Kim pun melihat Myungsoo yang tengah tertidur di samping tempat tidur Naeun.

"Aigoo~ mereka sangat serasi" Nyonya Kim berbisik dan Nyonya Son pun hanya mengangguk dan menutup pintunya kembali. Mereka tidak ingin mengganggu dua sejoli itu.



~~~~



Sementara itu di kampus Jiyeon sedang berada di atap menatap langit dengan tatapan kosong. Perkataan Sunggyu masih terngiang di pikirannya. Dia tidak bisa melupakan Myungsoo secepat itu. Jiyeon yang sedang memegang buku diarynya menyobek satu per satu halaman kertas itu dan melemparnya jauh. Berharap dia akan cepat melupakan Myungsoo. Namun tanpa sengaja buku yang iya pegang jatuh dan menimpa seorang namja yang tengah lewat

"Aaww!!" namja itu meringis dan melihat ke atas.

"Kau.... Ayo cepat turun!!!" namja itu berteriak dan Jiyeon pun turun ke bawah da menemui namja itu.

"Joesonghamnida. Aku tidak sengaja." Jiyeon berkata, namja itu menatapnya tajam

"Neon paboya. Apa yang kau lakukan di atas sana sehingga membuatmu menjatuhkan buku diary ini?" namja itu bertanya

"Aku sedang berusaha melupakan seseorang" Jiyeon berkata

"Wah... Kau sedang patah hati ya? Aku juga pernah merasakan hal yang sama sepertimu" namja itu berkata, Jiyeon pun menatapnya lekat

"Nuguseyo?" Jiyeon bertanya

"Ah... Ne kita belum berkenalan. Nam Woohyun imnida" namja yang bernama Woohyun itu berkata dan mengulurkan tangannya

"Park Jiyeon imnida" Jiyeon berkata dan menjabat tangan Woohyun.

"Ini sudah sore. Apa kau tidak akan pulang Jiyeon-ssi?" Woohyun bertanya.

"Aku akan pulang sekarang. Btw... Kau kuliah jurusan apa? Dan kau berada di kelas mana? Aku tidak pernah melihatmu." Jiyeon bertanya

"Aku masuk jurusan musik dan aku ada di kelas C, kau sendiri?" Woohyun menjawab dan kembali bertanya.

"Aku juga, tapi aku berada di kelas D." Jiyeon menjawab

"Wah berarti kelas kita berdekatan. Tapi aku jarang melihatmu." Woohyun berkata.

"Ne. Sebenarnya aku mahasiswa yang sering bermasalah. Entah mengapa aku memiliki sifat ego yang tinggi. Semua yang aku inginkan harus aku dapatkan. Namun tidak kali ini." Jiyeon berkata sedih

"Mwo?! Bagaimana bisa yeoja sepertimu sering membuat masalah? Hmm... Mungkin kau harus sedikit mengubahnya. Aku yakin kau pasti bisa" Woohyun berkata dan memberi semangat pada Jiyeon

"Ne, gomawo kau telah mendengarkan ceritaku. Kalau begitu aku pulang dulu. Mungkin supirku sudah menungguku daritadi siang. Annyeong" Jiyeon berkata dan Woohyun pun mengangguk. Jiyeon pun meninggalkan Woohyun disana



~~~~



Malam hari di Kediaman keluarga Son...



Myungsoo terbangun dari tidurnya, dia melihat jam tangannya dan waktu menunjukan pukul 19.55


Myungsoo POV


Hoaamm.... Berapa lama aku tertidur disini? Aku melirik jam tanganku dan waktu menunjukkan pukul 19.55 aigoo~ aku terlambat. Aku melirik ke arah lemari Naeun. Eh? Mengapa bajuku sudah ada disini? Ku lihat Naeun pun terbangun dan menatapku.

"Jam berapa sekarang?" dia bertanya

"19.55" jawabku

"Omo... Kita terlambat Myungsoo-yah... Aaa eotteokkhae?" Naeun berkata, lalu tiba-tiba ahjumma pun datang dan menghampiri kami.

"Ahh kalian sudah bangun. Bersiap-siaplah 35 menit lagi kita berangkat. Oh iya Myungsoo-yah kau bisa bersiap-siap di kamar tamu. Tadi aku menelpon eommamu dan menyuruhnya kemari untuk membawakan pakaianmu. Naeun-ah palli kau harus segera bersiap-siap!" ahjumma berkata, aku pun mengangguk dan segera bersiap-siap


Myungsoo POV end


Author POV


Myungsoo dan Naeun pun telah siap. Myungsoo dan Naeun pergi dengan menggunakan mobil sport hitam milik Myungsoo. Orangtua mereka telah terlebih dulu berangkat. Akhirnya mereka pun sampai di sebuah restoran mewah. Myungsoo dan Naeun pun memasuki restoran itu. Disana mereka bisa melihat banyak orang dan akhirnya mereka menemukan keluarga mereka. Myungsoo dan Naeun pun menghampiri mereka.

"Yah Myungsoo-yah! Mengapa kau lama sekali eoh?" Sunggyu bertanya

"Mianhae.. Tadi aku terlambat bangun." Myungsoo menjawab dan mereka pun duduk.

Mereka pun akhirnya menyantap makan malam mereka. Dan merekapun membahas kembali pernikahan Myungsoo dan Naeun. Myungsoo dan Naeun terlihat sangat bosan. Mereka pun izin untuk pergi ke toilet.


Naeun POV


Aish... Mereka pasti saja selalu menbicarakan pernikahan. Memangnya tidak ada topik lain apa. Aku pun memutuskan untuk pergi ke toilet aku bercermin dan merapihkan tampilanku. Aku menyentuh luka di pipiku. Lalu tiba-tiba pintu pun terbuka dan...

"Jung Eunji?" aku berkata kaget. Sudah lama aku tidak melihat mantan sahabatku ini. Sungguh aku sangat merindukannya. Aku ingin kembali bersamanya lagi. Ku lihat dia tersenyum menatapku

"Annyeong Son Naeun. Sudah lama kita tidak bertemu." dia berkata, entah apa yang merasukiku. Aku pun tiba-tiba memeluknya, sungguh aku sangat merindukannya.

"Bogoshippeo Eunji-yah." aku berkata dan dia pun menepuk bahuku

"Nado bogoshippeo Naeun-ah." dia berkata, akhirnya setelah 4 tahun berlalu aku bisa memaafkannya dan kembali bersahabat dengannya. Dia menatapku dan melihat luka di pipiku

"Pipimu kenapa?" dia bertanya dan aku pun hanya tersenyum

"Tergores benda tajam. Tapi tidak apa-apa ko" aku menjawab dan berbohong. Dia tidak boleh mengetahuinya

"Ah ne. Kau sedang apa disini Naeun-ah?" Dia bertanya

"Ah.. Aku sedang makan malam bersama dengan keluarga Myungsoo. Kau sendiri?" aku menjawab dan kembali bertanya

"Aku juga sedang makan malam bersama dengan keluarga Hoya." dia menjawab

"Mengapa kau kemari Eunji-yah?"

"Aku bosan mendengar pembicaraan mereka tentang pertunangan kami. Kau sendiri mengapa kemari Naeun-ah?"

"Wah... Kau akan bertunangan dengan Hoya. Chukkae.. Aku juga bosan mendengar pembicaraan mereka. Mereka terus saja membahas pernikahan dan pernikahan. Huft"

"Jinjayo? Kapan kau akan menikah Naeun-ah?"

"Setelah kami menyelesaikan kuliah kami akan menikah."

"Wah... Chukkae Naeun-ah." dia berkata dan kami pun mengobrolkan banyak hal. Aku sangat merindukan semua ini.


Naeun POV end


Myungsoo POV


Makan malam yang sangat membosankan. Mereka terus saja membahas pernikahan kami. Aku memutuskan untuk pergi ke toilet untuk berhenti mendengar pembicaraan mereka. Tapi mengapa Naeun juga pergi ke toliet? Mungkinkah dia juga merasakan sama sepertiku? Sepertinya kami memang di takdirkan untuk bersama. Aku pun membuka pintu toilet dan aku terkejut melihat sosok yang ada di depanku. Dia....

"Lee Howon..."

"Wah, wah, wah. ternyata seorang Kim Myungsoo ada disini." Dia berkata dan menatapku.

"Sedang apa kau disini?"

"Naega? tentu saja aku sedang makan malam. Kau sendiri?"

"Aku juga. jika kau disini berarti Eunji pun ada disini?"

"Tentu saja. oh iya aku ingin mengucapkan terimakasih kau sudah menjaga Naeun hingga saat ini. jaga dia baik-baik" dia berkata. tentu saja aku selalu menjaganya, tidak sepertimu yang mengkhianatinya

"Ne." aku menjawab singkat. kami pun memutuskan untuk keluar. saat sedang berjalan kami bertemu dengan Eunji dan Naeun

"Mwo? bagaimana bisa?!" Naeun berkata




TBC



Mohon RCL'nya :D

1 komentar: