Title: New Life
Cast:
L Infinite as Kim Myungsoo
Naeun A-Pink as Son Naeun
Eunji A-Pink as Jung Eunji
Hoya Infinite as Lee Howon/Hoya
Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Woohyun Infinite as Nam Woohyun
Sunggyu Infinite as Kim Sunggyu
Suzy Miss A as Baek Suzy
Dongwoo Infinite as Jang Dongwoo
And other supportive cast
Genre: School Life, Marriage life,
drama, angst
Rating: PG 13-NC 17+
Lenght: Chaptered
Please RCL
don't be SILENT READER!!!
Previous:
Chapter 3
Sunggyu POV
"PARK JIYEON!!!" aku
membentaknya dan melihat Naeun dengan darah yang menetes di pipinya. Myungsoo
segera menghampiri Naeun yang menangis dia memeluk yeoja itu dan membawanya
keluar dari sana.
Sementara itu aku menatap Jiyeon dengan
tajam. Sudah mendapat masalah Dia sendiri yang menambah masalah itu. Ku lihat
ada yeoja lain di belakangnya. Sepertinya dia sahabatnya. Pasti dia hanya
membantu Jiyeon dalam masalah ini.
"Kau boleh pergi." aku
menatap yeoja yang bersembunyi di belakang Jiyeon. Dia pun mengangguk dan
meninggalkan kami berdua disini. Aku kembali menatap Jiyeon. Aku menarik
lengannya keluar dari sana. Aku membawanya ke taman kampus. Sesampainya disana
aku kembali menatapnya dengan tajam.
"Kau... Apa yang kau lakukan huh?!"
aku berkata dengan sedikit emosi. Ku lihat dia hanya menunduk tanpa bicara
sedikitpun
"Kau sudah mendapat masalah
dengan nilaimu yang selalu rendah. Sekarang kau menambahnya dengan menyakiti
yeoja dongsaengku. Apa yang sebenarnya kau pikirkan Park Jiyeon?!" aku
kembali berkata dan dia pun mengangkat kepalanya dan berkata.
"Kau tidak pernah mengerti
perasaan seorang yeoja. Aku mencintai dongsaengmu dan aku tidak rela dia
bersama yeoja lain."
"Begitukah caramu bersaing
untuk mendapatkan dongsaengku? Aku mengerti jika kau cemburu pada Myungsoo.
Tapi tidak sepantasnya kau melakukan kekerasan terhadap Naeun. Kau bisa
berurusan dengan polisi jika kau seperti itu." aku menceramahinya. Dia
terdiam dan kembali menundukkan kepalanya.
"Dengarkan kata-kataku Park
Jiyeon. Sebaiknya kau harus mengubur perasaanmu itu dalam-dalam." Aku
berkata dan menyentuh bahu Jiyeon. Dia menatapku heran
"Waeyo? Mengapa aku harus
melakukan itu." dia bertanya aku menjadi tidak tega menceritakan kenyataan
bahwa Myungsoo akan segera menikah dengan Naeun. Tapi aku harus menyampaikannya
demi kebaikan Myungsoo dan Naeun dan juga Jiyeon sendiri. Aku pun duduk di
bangku taman dan dia pun duduk di sampingku.
"Karena Myungsoo akan segera
menikahi Naeun. Sebelum telalu jauh, lebih baik hilangkanlah perasaan cintamu
pada dongsaengku." aku mengatakan kenyataannya pada Jiyeon. Ku lihat
matanya mulai berkaca-kaca. Dan akhirnya dia mulai menangis. Aku menepuk
bahunya mencoba menenangkannya.
"Aku tahu perasaanmu.
Mianhae... Carilah namja lain yang lebih baik dari dongsaengku." aku
berkata dan meninggalkannya yang masih menangis. Sungguh aku tidak sanggup
mendengar suara yeoja menangis.
Sunggyu POV end
Myungsoo POV
Park Jiyeon memang sangat
keterlaluan. Beraninya dia menyakiti Naeun. Aigoo~ pipi Naeun berdarah. Aku
menggendongnya dan segera membawanya ke ruang kesehatan. Banyak orang yang
menatap kami. Namun aku tidak peduli. Yang terpenting adalah aku harus segera
mengobati luka Naeun.
Akhirnya aku sampai di ruang
kesehatan dan menurunkan Naeun di tempat tidur yang tersedia disana. Darah
Naeun mengotori kemejaku. Namun aku tidak peduli. Yang aku pikirkan hanyalah
keselamatan Naeun. Aku harus segera mengobati luka Naeun. Lalu ku lihat
Sungjong datang dan membawa kotak obat. Dia adalah petugas kesehatan di kampus
ini.
"Apa yang terjadi hyung?"
Sungjong bertanya dia memang cukup dekat denganku.
"Naeun terluka. Tolong bantu
aku mengobati lukanya Sungjong-ah." aku berkata dan dia pun mengangguk.
Aku dan Sungjong pun mengobati luka di pipi Naeun. Aku menempelkan plester
untuk menutupi lukanya dan mencegah darah itu keluar kembali.
"Apa yang terjadi Naeunie?
Mengapa kau bisa terluka seperti ini?" aku berkata setelah menempelkan
plester itu. Dia pun menatapku dan memelukku dengan erat. Sepertinya dia
menangis
"Myungsoo-yah...
Aku... Aku... Aku takut..." dia berkata sepertinya Jiyeon telah
mengancamnya sampai Naeun menjadi sangat ketakutan.
"Tenanglah
Naeun-ah. Aku disini... Mianhae karena aku terlambat menyelamatkanmu." aku
menenangkannya dan membalas pelukkannya. Aku menyeka air matanya dan mengecup
dahinya
"Jangan
tinggalkan aku Myungsoo-yah..." dia berkata aku pun tersenyum
mendengarnya.
"Sepertinya aku
memang harus segera pindah ke kelasmu. Aku takut Jiyeon akan menyakitimu
kembali. Aku akan meminta bantuan Sunggyu hyung untuk pindah ke kelasmu. Aku
tidak ingin kau terluka." aku memang harus segera pindah ke kelas Naeun.
Tidak akan ku biarkan kejadian ini terulang kembali.
Myungsoo POV end
Author POV
Myungsoo memutuskan
untuk mengantarkan Naeun pulang. Naeun memang harus beristirahat. Sepertinya
dia masih trauma dengan kejadian yang menimpanya. Sesampainya disana mereka di
sambut oleh Nyonya Son yang terkejut melihat luka di pipi Naeun.
"Aigoo~ apa yang
terjadi pada Naeun Myungsoo-yah?" Nyonya Son berkata
"Ada seseorang
yang mencelakainya ahjuma. Aku akan mengantarkannya ke kamarnya." Myungsoo
berkata dan Nyonya Son pun mengangguk. Myungsoo mengantarkan Naeun ke kamarnya.
Sesampainya disana. Naeun membaringkan badannya di tempat tidurnya. Myungsoo
pun menyelimuti Naeun.
"Sebaiknya kau
istirahat. Nanti malam akan ada makan malam bersama. Aku akan kembali ke
kampus." Myungsoo berkata namun saat akan pergi Naeun menahannya dengan
memegang lengannya
"Jebal
Myungsoo-yah... Jangan tinggalkan aku. Aku tidak ingin sendirian disini."
Naeun berkata
"Tapi kan disini
sudah ada Eommamu yang akan menemanimu Naeun-ah." Myungsoo berkata
"Andwae
Myungsoo-yah. Shirreo..." Naeun kembali berkata. Dia tidak ingin Myungsoo
pergi. Akhirnya Myungsoo pun memutuskan untuk menemani Naeun. Melihat
keadaannya juga sangat tidak memungkinkan untuk kembali ke kampus. Pakaiannya
juga sudah kotor oleh darah.
"Ne arasso. Aku
akan menemanimu disini." Myungsoo berkata, dia mengambil kursi meja rias
Naeun dan duduk di samping tempat tidur Naeun. Myungsoo menyentuh pipi Naeun
yang terluka
"Naeun-ah... Apa
yang sebenarnya terjadi? Mengapa kau bisa sampai seperti ini eum? Ceritakan
padaku." Myungsoo berkata Naeun pun menatap Myungsoo
"Begini..."
~~~~
Sunggyu sedang mengajar
di kelas Naeun. Dia memberitahukan hal yang menimpa Naeun kepada teman
sekelasnya. Semua mahasiswa yang ada disana turut prihatin dengan kejadian yang
menimpa Naeun. Termasuk Suzy sahabatnya, dia sangat sedih mendengar sahabatnya
celaka. Dia bersumpah akan membalas dendam pada yeoja yang telah menyakiti
sahabatnya itu.
Akhirnya kelas pun
berakhir. Sunggyu keluar dari kelas Naeun, namun Suzy menahannya karena dia
ingin mengetahui siapa yeoja yang telah menyakiti Naeun.
"Sunggyu
kyosu!!." Suzy berseru, Sunggyu pun menoleh dan mendapati Suzy yang sudah
ada di depannya
"Ne?"
Sunggyu bertanya
"Sunggyu kyosu,
bisa kita bicara sebentar." Suzy berkata dan Sunggyu pun mengangguk
Mereka sedang berada
di sebuah cafe. Sunggyu memesan hot cappucino dan pancake. Sementara Suzy
memesan Strawberry juice dan waffle. Suzy pun akhirnya kembali membicarakan
tentang yeoja yang menyakiti Naeun.
"Sunggyu kyosu,
sebenarnya siapa yang telah menyakiti Naeun?" Suzy berkata dan Sunggyu
yang sedang menikmati pancakenya tersedak karena terkejut.
"Uhuk..
Uhuk..."
"Sunggyu kyosu
ini minumlah." Suzy memberikan strawberry juicenya kepada Sunggyu.
"Mengapa kau
begitu terkejut sampai kau tersedak Sunggyu kyosu." Suzy berkata dan
menepuk-nepuk punggung Sunggyu
"Uhuk, uhuk...
Aish jinja. Tentu saja aku terkejut." Sunggyu berkata da Suzy pun kembali
memperhatikan Sunggyu.
"Lalu siapa yang
telah menyakiti Naeun?" Suzy kembali bertanya, Sunggyu pun menghela nafas
panjang.
"Dia
adalah..."
~~~~
"Aish jinja...
Benarkah dia mengancammu seperti itu?" Myungsoo yang telah mendengar
cerita Naeun begitu sangat terkejut. Ternyata Jiyeon sangat berbahaya. Dia akan
meminta bantuan Sunggyu untuk memindahkannya ke kelas Naeun.
"Sungguh aku
sangat takut saat Jiyeon mengeluarkan pisau itu. Dan akhirnya dia menggoreskan
pisau itu di pipiku." Naeun berkata. Dia sangat trauma dengan kejadian
tadi.
"Tenanglah
Naeunie... Aku tidak akan membiarkannya menyakitimu lagi." Myungsoo
berkata dan memeluk Naeun.
"Gomawo
chagi." Naeun berkata Myungsoo meleoaskan pelukannya dan mengecup dahi
Naeun dengan mesra.
"Ne cheonma. Aku
akan menemanimu disini. Lebih baik sekarang kau beristirahat." Myungsoo
berkata dan mengecup bibir Naeun sekilas. Pipi Naeun pun menjadi bersemu merah.
Naeun pun kembali berbaring dan Myungsoo menemaninya sampai dia tertidur.
Karena Naeun terus menggenggam tangannya, Myungsoo pun tidak bisa pergi
kemana-mana. Karena lelah Myungsoo pun tertidur di samping tempat tidur Naeun
~~~~
"Jeongmalyo? Aish
yeoja itu benar-benar." Suzy berkata kesal. Dia sangat marah setelah
mendengar cerita Sunggyu bahwa Jiyeon lah yang sudah menyakiti Naeun
"Yah! Kau jangan
berbuat gegabah. Aku sudah memperingatinya untuk menjauh dari Myungsoo."
Sunggyu berkata dan Suzy pun menatapnya sambil tersenyum
"Jinjayo? Wah
gomawo Sunggyu kyosu." Suzy berkata
"Ne. Ehm...
Bisakah kau tidak memanggilku kyosu di luar lingkungan kampus. Aku sangat tidak
nyaman dengan panggilan itu." Sunggyu berkata dan Suzy pun menatapnya
heran
"Lalu aku harus
memanggilmu apa?" Suzy bertanya
"Kau bisa
memanggilku sunbae atau oppa." aku lebih senang di panggil seperti itu
"Ah... Ne Sunggyu
oppa." Suzy berkata dan Sunggyu pun tersenyum.
"Nah begitu lebih
baik. Tapi jika di dalam lingkungan kampus jangan memanggilku seperti itu, ini
hanya berlaku di luar lingkungan kampus. Arasso?" Sunggyu berkata dan Suzy
pun mengangguk.
"Ne oppa."
Suzy berkata dan tersenyum. Entah mengapa Sunggyu merasakan getaran aneh di
hatinya. 'mungkinkah aku menyukainya?' batin Sunggyu berkata. Mereka pun
meninggalkan cafe itu. Sunggyu pun mengantarkan Suzy ke rumahnya
~~~~
"Naeun-ah!
Myungsoo-yah!" Nyonya Son berseru. Dia pun masuk ke dalam kamar Naeun dan
menemukan Myungsoo yang tertidur di samping tempat tidur Naeun. Naeun pun
terlihat lebih baik dari sebelumnya. Nyonya Son pun menutup pintu kamar Naeun.
Dia mengeluarkan handphonennya dan menelpon Nyonya Kim.
"Yeobuseyo? Ah
ini aku. Sepertinya kau harus membawa pakaian Myungsoo kemari. Naeun tidak
membolehkan Myungsoo pergi. Dan aku melihat pakaian Myungsoo kotor oleh noda
darah. Sebaiknya kau segera kemari.... Ah ne aku tunggu" Nyonya Son
berkata dan menutup telponnya.
Tidak lama kemudian
Nyonya Kim pun datang dengan membawa pakaian Myungsoo. Nyonya Son menyuruh
Nyonya Kim untuk tidak berisik karena mereka sedang tidur. Nyonya Kim pun
melihat Myungsoo yang tengah tertidur di samping tempat tidur Naeun.
"Aigoo~ mereka
sangat serasi" Nyonya Kim berbisik dan Nyonya Son pun hanya mengangguk dan
menutup pintunya kembali. Mereka tidak ingin mengganggu dua sejoli itu.
~~~~
Sementara itu di
kampus Jiyeon sedang berada di atap menatap langit dengan tatapan kosong.
Perkataan Sunggyu masih terngiang di pikirannya. Dia tidak bisa melupakan
Myungsoo secepat itu. Jiyeon yang sedang memegang buku diarynya menyobek satu
per satu halaman kertas itu dan melemparnya jauh. Berharap dia akan cepat
melupakan Myungsoo. Namun tanpa sengaja buku yang iya pegang jatuh dan menimpa
seorang namja yang tengah lewat
"Aaww!!"
namja itu meringis dan melihat ke atas.
"Kau.... Ayo
cepat turun!!!" namja itu berteriak dan Jiyeon pun turun ke bawah da
menemui namja itu.
"Joesonghamnida.
Aku tidak sengaja." Jiyeon berkata, namja itu menatapnya tajam
"Neon paboya. Apa
yang kau lakukan di atas sana sehingga membuatmu menjatuhkan buku diary
ini?" namja itu bertanya
"Aku sedang
berusaha melupakan seseorang" Jiyeon berkata
"Wah... Kau
sedang patah hati ya? Aku juga pernah merasakan hal yang sama sepertimu"
namja itu berkata, Jiyeon pun menatapnya lekat
"Nuguseyo?"
Jiyeon bertanya
"Ah... Ne kita belum
berkenalan. Nam Woohyun imnida" namja yang bernama Woohyun itu berkata dan
mengulurkan tangannya
"Park Jiyeon
imnida" Jiyeon berkata dan menjabat tangan Woohyun.
"Ini sudah sore.
Apa kau tidak akan pulang Jiyeon-ssi?" Woohyun bertanya.
"Aku akan pulang
sekarang. Btw... Kau kuliah jurusan apa? Dan kau berada di kelas mana? Aku
tidak pernah melihatmu." Jiyeon bertanya
"Aku masuk
jurusan musik dan aku ada di kelas C, kau sendiri?" Woohyun menjawab dan
kembali bertanya.
"Aku juga, tapi
aku berada di kelas D." Jiyeon menjawab
"Wah berarti
kelas kita berdekatan. Tapi aku jarang melihatmu." Woohyun berkata.
"Ne. Sebenarnya
aku mahasiswa yang sering bermasalah. Entah mengapa aku memiliki sifat ego yang
tinggi. Semua yang aku inginkan harus aku dapatkan. Namun tidak kali ini."
Jiyeon berkata sedih
"Mwo?! Bagaimana
bisa yeoja sepertimu sering membuat masalah? Hmm... Mungkin kau harus sedikit
mengubahnya. Aku yakin kau pasti bisa" Woohyun berkata dan memberi
semangat pada Jiyeon
"Ne, gomawo kau
telah mendengarkan ceritaku. Kalau begitu aku pulang dulu. Mungkin supirku
sudah menungguku daritadi siang. Annyeong" Jiyeon berkata dan Woohyun pun
mengangguk. Jiyeon pun meninggalkan Woohyun disana
~~~~
Malam hari di Kediaman
keluarga Son...
Myungsoo terbangun
dari tidurnya, dia melihat jam tangannya dan waktu menunjukan pukul 19.55
Myungsoo POV
Hoaamm.... Berapa lama
aku tertidur disini? Aku melirik jam tanganku dan waktu menunjukkan pukul 19.55
aigoo~ aku terlambat. Aku melirik ke arah lemari Naeun. Eh? Mengapa bajuku
sudah ada disini? Ku lihat Naeun pun terbangun dan menatapku.
"Jam berapa
sekarang?" dia bertanya
"19.55"
jawabku
"Omo... Kita
terlambat Myungsoo-yah... Aaa eotteokkhae?" Naeun berkata, lalu tiba-tiba
ahjumma pun datang dan menghampiri kami.
"Ahh kalian sudah
bangun. Bersiap-siaplah 35 menit lagi kita berangkat. Oh iya Myungsoo-yah kau
bisa bersiap-siap di kamar tamu. Tadi aku menelpon eommamu dan menyuruhnya
kemari untuk membawakan pakaianmu. Naeun-ah palli kau harus segera bersiap-siap!"
ahjumma berkata, aku pun mengangguk dan segera bersiap-siap
Myungsoo POV end
Author POV
Myungsoo dan Naeun pun
telah siap. Myungsoo dan Naeun pergi dengan menggunakan mobil sport hitam milik
Myungsoo. Orangtua mereka telah terlebih dulu berangkat. Akhirnya mereka pun
sampai di sebuah restoran mewah. Myungsoo dan Naeun pun memasuki restoran itu.
Disana mereka bisa melihat banyak orang dan akhirnya mereka menemukan keluarga
mereka. Myungsoo dan Naeun pun menghampiri mereka.
"Yah
Myungsoo-yah! Mengapa kau lama sekali eoh?" Sunggyu bertanya
"Mianhae.. Tadi
aku terlambat bangun." Myungsoo menjawab dan mereka pun duduk.
Mereka pun akhirnya
menyantap makan malam mereka. Dan merekapun membahas kembali pernikahan
Myungsoo dan Naeun. Myungsoo dan Naeun terlihat sangat bosan. Mereka pun izin
untuk pergi ke toilet.
Naeun POV
Aish... Mereka pasti
saja selalu menbicarakan pernikahan. Memangnya tidak ada topik lain apa. Aku
pun memutuskan untuk pergi ke toilet aku bercermin dan merapihkan tampilanku.
Aku menyentuh luka di pipiku. Lalu tiba-tiba pintu pun terbuka dan...
"Jung
Eunji?" aku berkata kaget. Sudah lama aku tidak melihat mantan sahabatku
ini. Sungguh aku sangat merindukannya. Aku ingin kembali bersamanya lagi. Ku
lihat dia tersenyum menatapku
"Annyeong Son
Naeun. Sudah lama kita tidak bertemu." dia berkata, entah apa yang
merasukiku. Aku pun tiba-tiba memeluknya, sungguh aku sangat merindukannya.
"Bogoshippeo
Eunji-yah." aku berkata dan dia pun menepuk bahuku
"Nado bogoshippeo
Naeun-ah." dia berkata, akhirnya setelah 4 tahun berlalu aku bisa
memaafkannya dan kembali bersahabat dengannya. Dia menatapku dan melihat luka
di pipiku
"Pipimu
kenapa?" dia bertanya dan aku pun hanya tersenyum
"Tergores benda
tajam. Tapi tidak apa-apa ko" aku menjawab dan berbohong. Dia tidak boleh
mengetahuinya
"Ah ne. Kau
sedang apa disini Naeun-ah?" Dia bertanya
"Ah.. Aku sedang
makan malam bersama dengan keluarga Myungsoo. Kau sendiri?" aku menjawab
dan kembali bertanya
"Aku juga sedang
makan malam bersama dengan keluarga Hoya." dia menjawab
"Mengapa kau
kemari Eunji-yah?"
"Aku bosan
mendengar pembicaraan mereka tentang pertunangan kami. Kau sendiri mengapa
kemari Naeun-ah?"
"Wah... Kau akan
bertunangan dengan Hoya. Chukkae.. Aku juga bosan mendengar pembicaraan mereka.
Mereka terus saja membahas pernikahan dan pernikahan. Huft"
"Jinjayo? Kapan
kau akan menikah Naeun-ah?"
"Setelah kami
menyelesaikan kuliah kami akan menikah."
"Wah... Chukkae
Naeun-ah." dia berkata dan kami pun mengobrolkan banyak hal. Aku sangat merindukan
semua ini.
Naeun POV end
Myungsoo POV
Makan malam yang
sangat membosankan. Mereka terus saja membahas pernikahan kami. Aku memutuskan
untuk pergi ke toilet untuk berhenti mendengar pembicaraan mereka. Tapi mengapa
Naeun juga pergi ke toliet? Mungkinkah dia juga merasakan sama sepertiku?
Sepertinya kami memang di takdirkan untuk bersama. Aku pun membuka pintu toilet
dan aku terkejut melihat sosok yang ada di depanku. Dia....
"Lee
Howon..."
"Wah, wah, wah. ternyata seorang Kim Myungsoo ada disini." Dia berkata dan menatapku.
"Sedang apa kau disini?"
"Naega? tentu saja aku sedang makan malam. Kau sendiri?"
"Aku juga. jika kau disini berarti Eunji pun ada disini?"
"Tentu
saja. oh iya aku ingin mengucapkan terimakasih kau sudah menjaga Naeun
hingga saat ini. jaga dia baik-baik" dia berkata. tentu saja aku selalu
menjaganya, tidak sepertimu yang mengkhianatinya
"Ne." aku menjawab singkat. kami pun memutuskan untuk keluar. saat sedang berjalan kami bertemu dengan Eunji dan Naeun
"Mwo? bagaimana bisa?!" Naeun berkata
TBC
Mohon RCL'nya :D
authornim kpan kluar lg ff ny aku tggu
BalasHapus