Kamis, 03 Juli 2014

FF Infinite New Life (Sequel From Betrayer) Chapter 6



Title: New Life
Author: Rizki Indriyani
Cast:
L Infinite as Kim Myungsoo
Naeun A-Pink as Son Naeun
Eunji A-Pink as Jung Eunji
Hoya Infinite as Lee Howon/Hoya
Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Woohyun Infinite as Nam Woohyun
Sunggyu Infinite as Kim Sunggyu
Suzy Miss A as Baek Suzy
And other supportive cast
Genre: School Life, Marriage life, drama, angst
Rating: PG 13-NC 17+
Lenght: Chaptered



Previous:

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5


Chapter 6




Dongwoo telah sampai di rumahnya. Tiba-tiba dia mendengar handphonenya berdering. Dongwoo menekan tombol hijau dan berkata.

"Yeobuseyo Sunggyu-yah?"

"Yeobuseyo. Dongwoo-yah, aku dengar kau sudah kembali ke Korea. Mengapa kau tidak menghubungiku eoh?"

"Mianhae Sunggyu-yah. Aku juga baru tiba hari ini."


"Ah... Ne. Bagaimana keadaan disana? Apa menyenangkan?"

"Ani, biasa saja. Oh iya ada apa kau menghubungiku?"

"Nanti malam datanglah ke pesta pertunangan dongsaengku. Alamatnya nanti aku kirimkan."

"Mwo? Dongsaengmu? Mengapa mendadak sekali?"

"Sebenarnya ini sudah di rencanakan sebulan yang lalu. Tapi aku lupa memberitahukanmu. Mianhae"

"Ne gwenchana. Arasso, aku akan datang. Sepertinya dongsaengmu mendahuluimu Sunggyu-yah. Kapan kau akan menikah? Dongsaengmu saja sebentar lagi akan menikah. Hahaha"

"Kau ini selalu saja mencibirku. Mungkin tidak lama lagi."

"Mwo?! Kau sudah memiliki seorang yeoja?"

"Tentu saja. Nanti akan aku kenalkan dia padamu."

"Aku tidak sabar ingin melihatnya. Seperti apa yeoja yang sudah mencuri hati seorang Kim Sunggyu."

"Ne. Kalau begitu sudah dulu eoh? Annyeong." Telpon terputus. Dongwoo pun segera menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan nanti.



~~~~



Malam yang meriah di kediaman keluarga Son. Mengapa demikian? Karena malam ini putri tunggal mereka Son Naeun akan bertunangan dengan putra dari keluarga Kim yaitu Kim Myungsoo. Naeun terlihat sangat gugup. Sedari tadi ia memainkan dress pendek berwarna coklatnya. Lalu tiba-tiba Suzy sahabatnya pun masuk ke kamarnya.

"Naeun-ah... Sudah waktunya kau turun." Suzy berkata

"Tapi Suzy-ah... Aku sangat gugup, aku belum siap untuk turun." Naeun berkata, dia sangat gugup dengan semua ini.

"Ayolah Naeun-ah, semua orang sudah menunggumu. Termasuk Myungsoo, pesta ini tidak akan di mulai jika kau masih berdiam diri disini." Suzy berkata dan menarik Naeun keluar dari kamarnya.

Myungsoo yang sudah siap kini sedang menunggu Naeun, kekasih yang sebentar lagi akan menjadi tunangannya itu. Myungsoo sudah menunggu di tempatnya, dia terlihat tampan mengenakan tuxedo berwarna hitam dengan dasi berwarna putih.

Tiba-tiba ia mendengar suara ketukan sepatu high heels yang melakukan kontak dengan lantai. Matanya terpaku melihat salah satu dari dua orang yeoja yang sedang menuruni tangga. Yeoja yang mengenakan dress pendek berwarna coklat dengan rambut bergelombang yang dibiarkan terurai, membuatnya terpaku menatapnya hingga yeoja itu berada di sampingnya.

"Berterimakasihlah padaku. Jika aku tidak menyusulnya, dia tidak akan pernah mau turun karena sangat gugup." Suzy berbisik pada Myungsoo. Myungsoo pun tersenyum mendengarnya. Acarapun dimulai, Sunggyu dan Suzy menjadi MC disini. Mereka pun membuka acara.

"Selamat malam dan selamat datang di pesta pertunangan Kim Myungsoo dan Son Naeun." Sunggyu membuka acara

"Untuk mempersingkat waktu mari kita mulai acara ini. Kepada Kim Myungsoo dan Son Naeun. Silahkan berdiri di depan sebuah meja yang telah di sediakan." Suzy berkata. Myungsoo dan Naeun pun berdiri di depan sebuah meja yang sudah di hias sedemikian rupa. Disana terdapat sebuah kotak beludru kecil yang di dalamnya terdapat dua buah cincin emas putih yang indah.

"Kepada Kim Myungsoo dipersilahkan untuk memasangkan cincin yang tersedia di jari manis Son Naeun." Sunggyu berkata. Myungsoo pun memasangkan cincin itu di jari manis Naeun. Naeun terlihat sangat bahagia.

"Kepada Son Naeun dipersilahkan untuk memasangkan cincin yang telah disediakan di jari manis Kim Myungsoo." Suzy berkata. Naeun pun memasangkan cincin itu di jari manis Myungsoo. Myungsoo pun tersenyum dan mencium bibir Naeun. Semua tamu pun bertepuk tangan dengan meriah.

Myungsoo pun melepaskan ciumannya dan Naeun tersipu malu. Akhirnya pertunangan mereka selesai dilaksanakan. Para tamu pun sedang menikmati alunan musik klasik yang membuat mereka bernostalgia. Myungsoo dan Naeun sedang berdansa. Sedangkan Suzy dan Sunggyu sedang menikmati hidangan.

Dongwoo baru tiba disana, ia sedang mencari Sunggyu. Pandangannya terhenti pada seorang yeoja yang mengenakan dress pendek berwarna putih sedang menikmati minuman. 'Baek Suzy.' batin Dongwoo berkata.

Dongwoo berniat untuk menghampirinya. Namun ia tercengang melihat seorang namja yang sangat ia kenal memeluk Suzy dari belakang. Hatinya sakit melihat kenyataan bahwa namja itu adalah Sunggyu, sahabatnya sendiri. Namun dalam masalah ini ialah yang salah karena telah meninggalkan Suzy tanpa sebab. 'Mianhae Suzy-ah, aku terlalu lama meninggalkanmu. Mianhae, jeongmal mianhae.' batin Dongwoo

Sunggyu yang melihat Dongwoo pun berseru

"Dongwoo-yah!!" Suzy pun menoleh dan terkejut melihat Dongwoo cinta pertamanya yang ingin ia lupakan. Semua kenangan dan rasa sakit tiga tahun lalu yang hampir ia lupakan, kini kembali muncul setelah ia melihat sosok Dongwoo. Dongwoo pun menghampiri mereka.

"Mianhae... Aku terlambat datang." Dongwoo berkata

"Ne, gwenchana. Oh iya kenalkan ini Suzy yeojachinguku."


Deg...


Jantung Dongwoo mendadak berhenti ketika mendengar kata yeojachingu keluar dari mulut Sunggyu. Hatinya sakit dan nafasnya terasa sesak mendengar kata itu. Suzy pun tidak tahu harus berkata apa. Apakah ia harus mengatakan semuanya atau berpura-pura tidak mengenal Dongwoo sebelumnya.

"Jinja...? Annyeong haseyo Jang Dongwoo imnida. Bangapseumnida." Dongwoo berkata dan mengulurkan tangannya, seolah dia tidak mengenal Suzy sebelumnya

"Ne... Baek Suzy imnida... Bangapseumnida." Suzy menjabat tangan Dongwoo. Hatinya sakit melihat Dongwoo, matanya terasa panas dan mulai berkaca-kaca.

"Oppa, aku ke toilet dulu." Suzy berkata, meninggalkan Sunggyu dan Dongwoo.

Suzy tidak pergi ke toilet, tapi ia pergi ke halaman belakang rumah Naeun. Suzy duduk di bangku panjang, disana ia menangis sejadi-jadinya. Ia tak peduli jika make upnya akan luntur karena ia sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit di hatinya. Tiba-tiba ada seseorang menyodorkan sapu tangan ke arahnya. Suzy pun mendongkak dan terkejut melihat Dongwoo ada di hadapannya.

"Dongwoo oppa..." Suzy berkata, Dongwoo pun duduk di samping Suzy

"Mianhae Suzy-ah..." Suzy terkejut mendengar perkataan Dongwoo. Dia menatap Dongwoo dengan tatapan serius.

"Mianhae aku meninggalkanmu terlalu lama, aku namja bodoh yang meninggalkanmu tanpa sebab." Dongwoo kembali berkata. Suzy pun diam membisu.

"Aku begitu bodoh sampai mengharapkanmu masih menungguku. Aku sangat bodoh berharap seperti itu..." Suzy tetap terdiam, namun ia melihat mata Dongwoo mulai berkaca-kaca.

"Kau jahat oppa..." Suzy berkata. Dongwoo pun menoleh ke arah Suzy

"Kau jahat membiarkanku menunggumu selama tiga tahun... Saat aku mulai membuka hatiku kepada namja lain, kau datang kembali padaku... Kau jahat oppa..." Suzy kembali berkata

"Suzy-ah..."

"Cukup oppa... Aku sudah memberikan hatiku pada Sunggyu oppa. Mianhae oppa... Sepertinya, hubungan kita memang harus benar-benar berakhir. Mianhae..." Suzy berkata dan pergi meninggalkan Dongwoo.

"Semudah itukah kau memberikan hatimu Suzy-ah? Sampai kapanpun aku tidak akan melepaskanmu Baek Suzy, tidak akan pernah." Dongwoo berkata. Ia pun meninggalkan tempat itu.



Keesokan Harinya...



Jiyeon sedang berjalan menuju ruangan dosen. Dia dipanggil oleh Choi Kyosu. Sesampainya disana Jiyeon mengetuk pintu dan membukanya. Disana ia melihat Sunggyu sudah duduk di hadapan Choi Kyosu. Jiyeon pun menghampiri mereka.

"Duduklah!" Choi Kyosu berkata dan Jiyeon pun duduk di samping Sunggyu.



Jiyeon POV



Mengapa aku harus bertemu namja ini lagi? Ah iya aku lupa. Dia kan yang akan membimbingku dalam belajar. Tapi mengapa harus dia yang menjadi dosen pembimbingku?

"Park Jiyeon aku tahu selama ini nilaimu selalu di bawah rata-rata. Maka dari itu, aku memerintahkan Sunggyu untuk membimbingmu dalam belajar." Aku sudah tahu itu.

"Ne." aku menjawab singkat

"Kita bisa memulainya hari ini. Temui aku di kelas C jika jam kuliahmu sudah selesai." Sunggyu Kyosu berkata dan pergi. Mwo? Hari ini? Aish... Enak sekali dia membuat jadwal seperti itu. Aku pun menyusulnya dan keluar dari ruangan itu.

Aish dia sudah tidak ada. Cepat sekali ia berjalan. Aku pun memutuskan untuk kembali ke kelas. Karena tidak melihat jalan aku menabrak seorang namja hingga kami terjatuh. Bibirku kini ada di bibirnya. Aku menatap namja itu dan dia... Woohyun? Aku pun segera bangkit.

"Mianhae..." Mwo? Sejak kapan aku meminta maaf pada orang lain? Aku jadi gila akhir-akhir ini.

"Ne, gwenchana." dia menjawab. Mengapa aku menjadi sedikit gugup?

"Kalau begitu aku pergi dulu." aku segera meninggalkan tempat itu. Aigoo dia mencuri first kiss ku. Padahal aku hanya akan memberikannya pada Myungsoo atau calon suamiku nanti.



Jiyeon POV end


Author POV



Woohyun masih terdiam di tempatnya, jantungnya berdetak cepat mengingat ciuman singkatnya dengan Jiyeon. Ia menyentuh dadanya dan tersenyum. 'Park Jiyeon, kau membuatku gila...' batin Woohyun. Ia pun segera memasuki kelasnya.



~~~~



Myungsoo dan Naeun yang dilanda mabuk cinta kini sedang duduk berdua dikelas. Banyak yeoja yang iri melihat kedekatan mereka. Lalu Suzy pun datang dan menghampiri mereka.

"Ehem... Yang baru bertunangan sampai tidak menyadari kehadiranku. Tega sekali." Suzy berkata dan mempoutkan bibirnya. Naeun pun tersenyum dan menatap sahabatnya itu.

"Kau ini lucu sekali Suzy-ah. Hehe" Naeun terkekeh melihat tingkah Suzy. Suzy pun duduk di bangku yang ada di depan Naeun dan Myungsoo.

"Oh iya Suzy-ah. Kapan kau akan menyusul kami?" Myungsoo bertanya

"Maksudmu?" Suzy balik bertanya. Ia tidak mengerti maksud perkataan Myungsoo.

"Maksudku. Kapan kau dan Sunggyu hyung akan bertunangan seperti kami?" Suzy terdiam mendengar pertanyaan Myungsoo. Memang benar kini dia telah menjadi milik Sunggyu. Tapi kehadiran Dongwoo membuatnya menjadi ragu akan perasaannya sendiri.

"Mollayo. Sunggyu oppa belum membahasnya." Suzy menjawab.

"Haruskah aku mengatakannya pada Sunggyu hyung?" Myungsoo berkata

"A... Aniyo... Biarkan saja dia menyadarinya sendiri. Aku tidak ingin dia melakukannya karena paksaan dari orang lain." Suzy berkata dan Myungsoo pun mengangguk.

"Aku ke toilet dulu. Katakan pada Park kyosu jika dia sudah datang." Suzy berkata dan meninggalkan kelasnya. Suzy pergi ke toilet disana ia menangis mengingat perkataan Myungsoo.

"Bagaimana bisa aku bertunangan dengan Sunggyu oppa. Jika Dongwoo oppa masih ada disini?" Suzy bermonolog.

"Baek Suzy... Kau harus melupakan Dongwoo oppa. Harus... Kau sudah memiliki Sunggyu oppa sekarang." Suzy kembali berkata. Setelah membasuh wajahnya ia pun keluar dan kembali ke kelasnya.


Jam kuliah Jiyeon telah selesai. Sesuai perkataan Sunggyu, kini ia menunggu di depan kelas C. Namun sepertinya masih ada kelas disana. Ia pun memutuskan untuk menunggu di bangku yang terdapat di luar kelas.

Kelas pun selesai semua mahasiswa kelas C berbondong-bondong keluar dari kelasnya. Jiyeon pun bangkit dari duduknya. Saat ia akan masuk kelas tatapannya bertemu dengan Woohyun. Woohyun pun tersenyum pada Jiyeon. Membuat yeoja itu terdiam menatapnya. Woohyun berlalu meninggalkan Jiyeon. Sedangkan Jiyeon masih menatap namja itu.

"Ehemm!!! Nona Park Jiyeon. Kau ingin bimbingan belajar bersamaku atau menatap namja itu?" Suara Sunggyu menyadarkan Jiyeon dari lamunannya.

"Ah... Ne aku akan bimbingan belajar bersama Anda Sunggyu kyosu." Jiyeon berkata. Dan duduk di salah satu bangku. Sunggyu pun memulai bimbingannya.



~~~~



Suzy sedang menunggu bis di halte. Dia tidak pulang bersama Sunggyu karena Sunggyu sedang membimbing Jiyeon belajar. Dia terus menunggu bis datang. Namun tiba-tiba ada sebuah mobil sport berwarna merah berhenti tepan di depannya. Suzy terkejut ketika melihat bahwa yang datang adalah Dongwoo. Dongwoo pun datang dan menghampiri Suzy.

"Kajja..." Dongwoo berkata

"Ne?" Tanpa pikir panjang Dongwoo menarik tangan Suzy dan menyuruhnya masuk ke dalam mobilnya.

"Oppa turunkan aku. Aku akan naik bis saja." Suzy berkata, namun Dongwoo tidak menghiraukannya dan melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.



Dongwoo POV



mianhae Suzy-ah. Aku ingin membicarakan satu hal penting padamu. Aku melajukan mobilku ke suatu tempat. Taman... Ya itulah tujuanku sekarang. Aku sekilas menatapnya. Ku lihat dia hanya diam seribu bahasa. Tak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya.

Sesampainya disana aku menghentikan mobilku. Ku lihat dia tampak bingung sekarang. Namun tidak lama kemudian dia menyadari tempat ini. Dia menatapku dan berkata.

"Untuk apa oppa membawaku kemari?" aku ingin kau kembali mengingatnya Suzy-ah. Jebal... Aku ingin kau yang dulu.

"Kajja kita keluar." hanya kalimat itulah yang keluar dari mulutku. Aku membuka pintu mobilku dan menariknya untuk keluar. Dia kembali terdiam ketika aku membawanya kesini. Ini adalah tempat kenanganku saat bersamanya.

"Suzy-ah... Jebal... Naege dorawa." aku berani mengatakan itu padanya. Karena aku ingin dia kembali lagi padaku.

"Katakan sejujurnya padaku Suzy-ah. Siapa yang kau cintai dan siapa yang akan kau pilih? Aku atau Sunggyu." Ku lihat dia terkejut dan menatapku. Aku melihat tidak ada kebohongan dimatanya. Siapa yang akan ia pilih? Sungguh aku sangat gugup ingin segera mendengar jawabannya

"Aku... Aku... Aku memilih Sunggyu oppa." bagaikan petir di siang bolong. Hatiku sakit mendengar jawabannya. Benarkah semudah itu kau melupakanku Suzy-ah?

"Mianhae oppa... Aku tidak bisa kembali lagi padamu. Aku sudah memiliki Sunggyu oppa. Mianhae, jeongmal mianhae." dia berkata dan meninggalkanku yang masih terdiam. Haruskah aku egois kali ini?



Dongwoo POV end



~~~~



Satu Bulan Kemudian...



Naeun terlihat sangat gugup. Ini adalah moment yang paling bersejarah dalam hidupnya. Karena pada hari ini dia akan melepas status lajangnya. Naeun yang mengenakan gaun pengantin berwarna putih itu, berjalan mondar-mandir karena terlalu gugup. Lalu Tuan Son pun datang menghampirinya dan berkata.

"Sudah saatnya kau naik ke altar Naeun-ah."

"Ne appa. Aku sudah siap." Naeun berkata dan menggandeng lengan ayahnya.

Dengan membawa buket bunga mawar putih di tangannya Naeun berjalan di dampingi Tuan Son menuju altar. Disana Myungsoo sudah menunggunya. Myungsoo mengenakan tuxedo berwarna hitam, yang membuatnya semakin tampan. Di tambah lagi dia tersenyum menanti calon anaenya itu.

Setelah mendengarkan ceramah dari pastor, pastor pun mengucap janji suci sehidup semati dan dengan lancar mereka menjawab bersedia.

"Dengan ini aku mengumumkan bahwa kalian resmi menjadi suami istri. Kau dapat mencium mempelai wanita." pastor berkata. Myungsoo membuka bridavel Naeun, memiringkan kepalanya dan mencium bibir Naeun. Seketika para tamu pun bertepuk tangan meriah.

Naeun dan Myungsoo berbalik dan melemparkan buket bunga ke arah para tamu. Ternyata yang mendapatkan bunga itu adalah Eunji dan Suzy. Siapa yang akan menyusul Naeun untuk menikah? Entahlah



~~~~



Naeun dan Myungsoo kini berada di apartement mereka yang baru. Orangtua mereka sudah menyiapkan semuanya. Dan kini mereka tinggal menempatinya saja. Naeun yang masih mengenakan gaun pengantinnya masih tidak percaya bahwa sekarang Myungsoo adalah nampyeonnya.

"Kim Naeun cepatlah ganti pakaianmu. Buatkan makan malam. Aku lapar." Myungsoo yang baru keluar dari kamar mandi berkata. Naeun pun mengangguk dan segera pergi ke kamar mandi.

Myungsoo dan Naeun kini tengah menikmati makan malam mereka. Sesekali Myungsoo bertingkah manja ingin disuapi oleh Naeun. Naeun pun menuruti semua keinginan nampyeonnya itu. Hingga inilah saat yang mereka tunggu. Malam pertama. Sebenarnya mungkin ini malam kedua bagi mereka. Karena mereka sudah melakukannya sebelum mereka menikah.

Myungsoo menggendong Naeun menuju kamar mereka. Myungsoo menidurkan Naeun diranjang mereka. Ia mulai mencium bibir Naeun dengan panas dan liar. Naeun begitu menikmati ciuman Myungsoo. Ia melingkarkan tangannya di leher Myungsoo.

Myungsoo mulai menciumi leher Naeun. Sesekali yeoja itu mendesah menikmati sentuhan Myungsoo. Myungsoo mulai membuka kancing piyama yang Naeun kenankan. Naeun yang tak mau kalah pun juga membuka kancing piyama Myungsoo.

"Are you ready baby?" Myungsoo berkata di sela ciumannya.

"I always ready for you." Naeun menjawab. Akhirnya mereka kembali melakukannya.


SKIP


Sinar mentari pagi menyusup masuk melalui jendela. Membuat seorang yeoja terbangun dari tidurnya. Naeun menatap wajah nampyeonnya yang masih terlelap. Dia menyentuh pipi Myungsoo, perlahan ia mendekatkan wajahnya dan...


Chu~


Myungsoo seketika terbangun dari tidurnya.

"Morning kiss." Naeun berkata dan tersenyum. Myungsoo pun menarik Naeun ke pelukannya.

"Oppa, aku harus mandi dan menyiapkan sarapan untukmu." Naeun berkata.

"Sebentar lagi Naeun-ah... Jebal..." Myungsoo berkata.

"Aniyo oppa. Nanti malam kita bisa melakukannya lagi. Sekarang aku harus mandi oppa." Naeun berkata dan bangkit dari tempat tidurnya. Ia segera pergi ke kamar mandi. Sedangkan Myungsoo kembali tertidur. Tiba-tiba ia mendengar handphonenya berdering. Tanpa melihat nama penelpon, Myungsoo pun menekan tombol hijau

"Yeobuseyo?" Myungsoo berkata dengan suara lemah.

"Yeobuseyo. Oppa ini aku Krystal."

"Krystal... Mwo Krystal?!"





TBC

2 komentar:

  1. Haloo, suka buat ff? Mau gabung ke wp aku jadi author di wpku? Kalau mau bisa hub : 082390037999 / perinaamelia@yahoo.com
    Berharap kamu mau ^^
    Gomawo ^^

    BalasHapus