Title: New Life
Cast:
L Infinite as Kim Myungsoo
Naeun A-Pink as Son Naeun
Eunji A-Pink as Jung Eunji
Hoya Infinite as Lee Howon/Hoya
Jiyeon T-ara as Park Jiyeon
Woohyun Infinite as Nam Woohyun
Sunggyu Infinite as Kim Sunggyu
Suzy Miss A as Baek Suzy
Dongwoo Infinite as Jang Dongwoo
And other supportive cast
Genre: School Life, Marriage life,
drama, angst
Rating: PG 13-NC 17+
Lenght: Chaptered
Annyeong... :D
Mian nde author lama banget gak eksis disini #lol
Author males banget karena gak ada yang komen -_-
kalo banyak komen pasti author bakal lebih cepet postnya dan lebih semangat ngelanjutinnya^^
jadi jangan lupa komen nde? ;)
oke deh segitu aja
Happy Reading^^
Mian kalo banyak typo^^
"Mwo?! Bagaimana bisa?!"
pekik Naeun melihat Myungsoo dan Hoya.
"Annyeong Son Naeun... Lama
tidak bertemu." Hoya berkata dan tersenyum
"Ne" Naeun menjawab sekenannya.
"Kalian sudah baikan eoh?"
Myungsoo bertanya Naeun dan Eunji pun hanya tersenyum membalasnya.
"Ne, kami sudah baikan. Kalian
sendiri?" Naeun berkata. Myungsoo pun menatap Hoya sinis dan memalingkan
wajahnya dengan cepat.
"No and Never..." Myungsoo
berkata dan Hoya pun menatap Myungsoo tajam.
"Ya! Aku kan sudah meminta maaf
padamu."
"Ne, tapi apa kata maaf dapat
mengubah segalanya? Aku rasa tidak!" Myungsoo berkata membuat Hoya terdiam
"Naeun-ah palli... Kita harus
segera kembali. Mereka pasti akan curiga jika kita terlalu lama disini."
"Ah ne. Kalau begitu aku pergi
dulu Eunji-yah. Jangan lupa menghubungiku eoh?" Naeun berkata dan mereka
pun meninggalkan Eunji dan Hoya.
"Chagi sedang apa kau disini?
Apa kau merasakan hal yang sama denganku eum?" Hoya berkata dan menyentuh
pipi Eunji.
"Ne? Memangnya apa yang kau
rasakan?"
"Aku merasa bosan dengan
percakapan mereka mengenai pertunangan kita."
"Jinja? Aku juga merasakan hal
yang sama. Huft" Eunji berkata dan Hoya pun tersenyum.
"Bagaimana kalau besok kau
datang ke apartementku?" Hoya menyarankan dan Eunji pun terbelalak mendengarnya
"Mwo? Untuk apa aku harus ke
apartementmu?"
"Tentu saja untuk menemaniku
pabo." Hoya berkata dan Eunji pun mempoutkan bibirnya.
"Ne, ne Mr Lee Howon."
Eunji berkata dan Hoya pun mengacak-acak rambut Eunji.
"Yah Lee Howon!! Kau merusak
rambutku!!" Pekik Eunji
"Hehe.. Mianhae, habis kau cerewet
sekali sih. Kajja kita kembali" Hoya berkata dan menggenggam tangan Eunji.
Eunji pun tersenyum dan mengikuti langkah Hoya.
"Yah Kim Myungsoo! Kau darimana
saja eoh?" Sunggyu mengomelinya
"Aish hyung aku bukan anak kecil
lagi! Aku hanya pergi ke toilet sebentar."
"Tapi mengapa kau bisa datang
bersama Naeun Myungsoo-yah?" Ny. Son bertanya dan Ny. Kim pun menyiku Ny.
Son
"Mungkin mereka telah selesai
berdua'an hihi" Ny. Kim berbisik dan Ny. Son pun mengangguk mengerti dan
tersenyum
"Yah eomma! Mengapa kau
tersenyum?" Naeun berkata menyadari tingkah eommannya yang tersenyum
sendiri.
"Aniyo. Myungsoo-yah bisakah kau
menemani Naeun malam ini? Ada urusan penting yang harus kami bicarakan dan kami
akan menginap di villa keluargamu di Busan. Mungkin kami akan lama berada
disana. Tolong kau temani Naeun di rumah ne?" Ny. Son berkata
"Mwo? Wae? Mengapa mendadak
sekali?" Naeun bertanya
"Ne mengapa mendadak sekali?
Termasuk dengan Sunggyu hyung?" Myungsoo bertanya dan menunjuk Sunggyu
"Yah! Kau tau usah menunjukku
seperti itu! Ne, aku sangat merindukan Eomma dan appa. Jadi aku akan ikut
dengan mereka. Lebih baik kau temani Naeun. Tidak baik seorang yeoja hanya
sendirian di rumah." Sunggyu berkata dan Myungsoo pun hanya menghela nafas
berat dan mengangguk.
{Flashback}
Saat Myungsoo dan Naeun sedang pergi
ke toilet. Keluarga Kim dan Keluarga Son sedang membicarakan tentang bagaimana
cara agar pernikahan kedua anak mereka dapat di percepat. Mereka tengah
memikirkan suatu cara. Tiba-tiba Sunggyu pun angkat bicara
"Eomma bagaimana kalau kita menyuruh Myungsoo untuk menemani Naeun malam ini?"
"Eoh? Apa tidak akan terjadi apa-apa Sunggyu-yah?" Ny. Kim bertanya dan Sunggyu pun menggeleng.
"Ani. Tapi... Aku tidak yakin dengan kemungkinan yang akan terjadi di antara mereka..." Sunggyu berkata dan menggantungkan kalimatnya
"Tapi bukankah kalian ingin pernikahan mereka segera di laksanakan?" Sunggyu melanjutkan kalimatnya. Dan mereka pun mengangguk.
"Kalau begitu biarkan mereka
berada dalam satu ruangan." Sunggyu berkata dan mereka pun sedikit ragu
dengan saran Sunggyu. Namun pada akhirnya mereka mengangguk pertanda setuju.
"Baiklah kita coba saran
Sunggyu." Tuan Son berkata, mereka pun sepakat untuk melaksanakan saran
Sunggyu.
{Flashback end}
Myungsoo sedang dalam perjalanan
menuju rumahnya untuk mengambil beberapa pakaian. Sesampainya disana Myungsoo
langsung masuk ke dalam rumah untuk mengambil beberapa pakaiannya. Naeun pun
menunggu Myungsoo di dalam mobil setelah semuanya siap Myungsoo pun kembali ke
mobil dan melesat menuju rumah Naeun.
Sesampainya disana Naeun langsung turun dan meninggalkan Myungsoo yang masih memarkirkan mobilnya. Di dalam rumah Naeun menghempaskan tubuhnya di sofa empuk berwarna biru langit miliknya. Tidak lama kemudian Myungsoo pun datang dan tersenyum melihat Naeun yang sepertinya sangat kelelahan. Myungsoo pun akhirnya menghampiri Naeun yang memejamkan matanya sejenak.
"Chagi-yah apa kau sangat
lelah?" Myungsoo berbisik dan Naeun pun terbangun dan melihat Myungsoo
sudah ada di depannya. Jarak mereka sangat dekat. Hidung mereka telah
bersentuhan. Myungsoo pun semakin mendekat dan mencium bibir Naeun. Awalnya
ciuman mereka berlangsung perlahan dan lembut. Namun sekarang ciuman mereka
menjadi kasar dan liar.
"Myungsoo-yah. Jangan disini..."
Naeun berkata dan Myungsoo pun melepaskan ciumannya.
"Mianhae... Naeun-ah."
Myungsoo berkata dan Naeun pun hanya tersenyum.
"Gwenchana oppa." Naeun berkata dan Myungsoo pun terkejut mendengarnya
"Mwo?! Oppa? Bukankah kita satu tingkatan Naeun-ah?" Myungsoo bertanya dan Naeun pun kembali tersenyum dan menyentuh pipi Myungsoo
"Memangnya tidak boleh aku
memanggilmu oppa? Aku juga baru tahu umur kita ternyata beda satu tahun."
Naeun berkata dan Myungsoo pun tersenyum.
"Kau bebas memanggilku apa saja."
Myungsoo berkata dan memeluk Naeun. Naeun pun tersenyum mendengarnya
"Sebaiknya cepat kau ganti
pakaianmu. Dan setelah itu ayo kita mengobrol." Myungsoo berkata dan Naeun
pun mengangguk. Naeun pun langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti
pakaiannya.
Setelah selesai Naeun pun keluar dari
kamarnya dan masuk ke ruang makan. Disana sudah tersedia 2 buah gelas dan satu
botol wine. Naeun sejenak berfikir untuk apa Myungsoo menyiapkan semua ini?
Tidak lama kemudian Myungsoo pun datang dan melihat Naeun sudah ada disana.
"Oh Naeun-ah kau sudah
disini." Myungsoo berkata
"Ne, oppa." Naeun menjawab
"Oppa... Untuk apa semua
ini?" Naeun kembali berkata dan menunjuk yang ada di meja makan.
"Oh itu. Ku bilang kan tadi kita
akan mengobrol. Ayo kita minum." Myungsoo berkata dan Naeun pun mengangguk
dan duduk di salah satu kursi.
Myungsoo pun menuangkan wine itu ke
dalam gelas dan Naeun pun hanya dapat menatap Myungsoo dengan tatapan yang
sulit di artikan. Setelah selesai, Myungsoo pun duduk di hadapan Naeun dan
berkata.
"Apa kau tidak merasa aneh
dengan keluarga kita yang mengatakan ada urusan mendadak?"
"Ne? Ah.. Aku juga tidak tau
oppa. Apa mereka sedang merencanakan sesuatu?"
"Molla. Aku rasa mereka sengaja
melakukannya." Myungsoo berkata dan meneguk winenya.
"Sengaja? Maksudmu?" Naeun berkata dan meneguk juga winenya
"Aku rasa mereka ingin pernikahan kita segera di laksanakan." Myungsoo berkata dan menuangkan kembali wine itu ke gelasnya dan Naeun.
"Mwo?! Tidak mungkin oppa. Mereka tidak mungkin akan melakukan hal sedangkal itu." Naeun berkata. Padahal kenyataannya memang begitu.
"Entahlah tapi perasaanku
mengatakan begitu." Myungsoo berkata dan meneguk kembali winenya
"Oppa... Apa kau kuat minum?" Naeun bertanya.
"Ne tentu saja. Waeyo? Apa kau tidak kuat minum?" Myungsoo bertanya
"Te.. Tentu saja." Naeun berkata gugup. Padahal kenyataannya dia tidak kuat minum.
"Jinja? Kalau begitu ayo kita habiskan satu botol wine ini bersama-sama. Bagaimana?" Myungsoo berkata dan Naeun pun terbelalak mendengarnya.
"M... Mwo? Satu botol?"
"Ne, waeyo? Bukankah kau sendiri
yang bilang kalau kau kuat minum."
"Ah... Ne aku lupa hehe"
Naeun berkata 'Neon pabo Son Naeun. Mengapa kau begitu gengsi pada seorang Kim
Myungsoo? Pabo, pabo' Batin Naeun
Myungsoo dan Naeun pun minum bersama.
Setelah meneguk gelas terakhir Naeun pun meracau tak jelas dan akhirnya
tertidur
Myungsoo POV
Katanya kuat minum tapi baru 3 gelas
saja sudah mabuk. Son Naeun, harusnya kau tak perlu gengsi padaku jika kau
tidak kuat minum. Kau ini selalu saja. Aku pun bangkit dari tempatku. Kepalaku
terasa berat, aku pun membangunkan Naeun namun dia tak kunjung bangun. Ternyata
benar dia tak kuat minum. Aku pun menggendongnya dan membawanya ke kamarnya.
Sesampainya disana aku menidurkan Naeun di tempat tidurnya dan menyelimutinya. Aku bisa mendengar dia meracau tak jelas.
"Myungsoo oppa..." dia berkata
"Ne aku disini." aku menyentuh luka di pipinya. Jiyeon memang sangat keterlaluan. Ku lihat dia perlahan membuka matanya dan tersenyum menatapku. Dia pun bangkit dan...
Chu~
dia mencium bibirku dengan kasar dan
melingkarkan lengannya di leherku. Aku pun membalas ciumannya. Dia pun perlahan
membaringkan badannya dan menarikku dalam pelukannya tanpa melepaskan
ciumannya. Ternyata dia cukup liar jika sedang mabuk.
"Oppa..." dia berkata di
sela ciumannya.
"Ne Naeun-ah?"
"Ayo kita lakukan..." apa
maksudnya? Jangan-jangan...
"Mwo? Kau seri.." Ucapanku
tepotong karena Naeun sudah kembali mencium bibirku. Aigoo~ haruskah aku
menuruti keinginannya? Tanpa ku sadari dia sudah membuka kancing kemejaku. Son
Naeun sadarlah. Kau yakin ingin melakukannya? Aku tidak ingin kau menyesal.
Namun dia tetap melakukannya. Dan sekarang aku sudah half-naked, aigoo~ kau
membuatku gila Son Naeun
Dia menghentikan aktivitasnya dan
membuatku bisa sedikit bernafas lega. Aku menghirup oksigen sebanyak mungkin.
Dia memelukku dan membisikan sesuatu
"Oppa. I want you..." aku
pun terbelalak mendengarnya. Benarkah dia menginginkannya? Dia pun sedikit
menghembuskan nafasnya di telingaku. Membuatku sedikit menegang. Baiklah jika
ini keinginanmu Nona Son Naeun. Dengan senang hati.
Aku pun mencium bibirnya dan memeluknya dengan erat. Dia pun menikmati ciumanku. Aku pun menurunkan ciumanku dan mulai menyapu lehernya. Aku meninggalkan tanda merah keunguan di lehernya yang putih itu. Ini adalah malam yang sangat menyenangkan
Myungsoo POV end
Author POV
sinar mentari pagi menyelinap masuk
melalu jendela. Membuat seorang namja yang sedang tertidur bersama yeojanya itu
terbangun dari tidurnya. Dia mendengar handphonenya berdering. Dia menyambar
handphonenya, menekan tombol hijau dan menempelkannya di telinganya.
"Yeobuseyo. Ne Sunggyu hyung"
"Ya Kim Myungsoo kau baru bangun eoh?" sapa Sunggyu dari seberang sana
"Ne, aku sangat lelah. Oh iya hyung, bisakah kau bilang kepada Choi Kyosu kalau aku tidak bisa masuk kelasnya hari ini? Aku benar-benar sangat lelah." Myungsoo berkata dengan suara yang lemah.
"Apa kau melakukannya eoh? Hehe"
"Ehmm... Nanti ku ceritakan hyung. Tapi ingat... Jangan kau beritahu eomma dan appa tentang hal ini."
"Oh ne arasso."
"Oh ne hyung satu hal lagi."
"Apa lagi?"
"Hyung... Bisakah kau memindahkan aku ke kelas Naeun? Aku tidak ingin Jiyeon menyakitinya lagi."
"Oh ne arasso. Keuno Myungsoo-yah." Myungsoo pun memutuskan telponnya dan meletakan kembali di meja dekat tempat tidur. Myungsoo memeluk Naeun. Naeun yang sudah sadar pun terbangun dari tidurnya. Dia terkejut melihat Myungsoo tidur di sampingnya.
"KYAAAA.... Apa yang kau lakukan
padaku!!!!!" Naeun berteriak ketika menyadari dia tak mengenakan sehelai
benang pun dan hanya tertutup selimut. Teriakan Naeun membuat Myungsoo
terbangun.
"Aish kau ini berisik sekali." Myungsoo berkata
"Neo nappeun oppa. Neo nappeun." Naeun berkata. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Aigoo~ mianhae Naeun-ah. Aku tidak bermaksud seperti itu. Kejadian tadi malam itu adalah benar-benar keinginanmu Naeun-ah. Sumpah aku tidak berbohong." Myungsoo berkata. Naeun pun berusaha mengingat kejadian tadi malam.
"Oppa
I want you.." Kata-kata itu muncul di memory
otaknya. Naeun pun menyesali perkataannya saat sedang mabuk. Sekarang apa yang
harus ia lakukan? Bagaimana dia akan mengahadapi keluarganya? Bagaimana jika
pernikahan mereka akan di percepat? Pertanyaan-pertanyaan itu terus melayang di
pikirannya.
"Tenanglah Naeun-ah. Mereka
tidak akan bertindak gegabah." Myungsoo berkata dan memeluk Naeun.
"Gwenchana. Aku akan selalu melindungimu. Aku akan bertanggung jawab atas sikapku." Myungsoo kembali berkata dan Naeun pun membalas pelukannya Myungsoo. Myungsoo pun melepaskan pelukannya dan mencium bibir Naeun sekilas.
"Morning kiss" Myungsoo
berkata dan Naeun pun tersipu malu.
~~~~
Sementara itu di kampus seorang yeoja
terlihat bosan karena sahabatnya izin tidak ke kampus. Dia pun mengarahkan
pandangannya ke arah jendela. Menatap langit biru yang cerah. Dia terlihat
sedang memikirkan sesuatu. Pikirannya pun melayang ke masa itu. Masa dimana
seseorang mengisi hatinya.
{Flashback}
"Suzy-ah!!" seorang namja
berseru memanggil namanya.
"Oh Dongwoo oppa..." Suzy menoleh dan menemukan Dongwoo tersenyum ke arahnya.
"Kau sudah lama menunggu?"
"Aniyo oppa. Aku juga baru datang."
"Kalau begitu kajja kita pergi."
"Kajja." Suzy pun menggandeng lengan Dongwoo dan Dongwoo pun hanya tersenyum melihatnya.
{Flashback end}
Tanpa sadar air mata pun turun dan membasahi pipinya. Kenangan itu terlalu manis untuk dia lupakan. Mengingat kenangannya bersama namja itu. Ya, dialah Jang Dongwoo. Namja yang pertama kali mengisi hatinya.
Suzy POV
Mengapa aku memikirkannya? Mengapa
aku memikirkan Dongwoo oppa yang sudah meninggalkanku tanpa sebab. Hatiku sakit
mengingat semua itu. Mengingat saat dia meninggalkanku. Mengapa dia
meninggalkanku? Itulah pertanyaan yang ada dalam pikiranku selama 3 tahun ini.
{Flashback}
Aku sedang menunggu Dongwoo oppa di
sebuah cafe. Dia bilang ada hal yang harus ia katakan padaku. Tak lama menunggu
dia pun datang dan menghampiri mejaku.
"Kau sudah lama menunggu?" dia berkata
"Ani. Aku belum lama berada disini oppa. Memangnya apa yang ingin kau bicarakan oppa." Aku berkata to the point. Ku lihat dia terdiam ada sedikit ketakutan di raut wajahnya.
"Bagaimana kalau kita makan
dulu. Apa kau lapar? Aku belum makan siang."
"Oh ne. Baiklah oppa."
akhirnya kami pun memesan makanan dan setelah makanan sampai kami pun langsung
menyantap makan siang kami. Setelah selesai aku pun menanyakan kembali kepada
Dongwoo oppa.
"Oppa..."
"Ne?"
"Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan." ku lihat dia kembali terdiam. Menghela nafas dan akhirnya dia angkat bicara
"Suzy-ah..."
"Ne oppa?"
"Ayo kita akhiri hubungan kita."
DEG....
Jantungku seakan berhenti berdetak
mendengarnya. Mengapa? Mengapa Dongwoo oppa harus mengatakan itu? Aku begitu
sangat mencintainya. Mengapa dia ingin mengakhirnya? Apa dia tidak mencintaiku
lagi?
"W... Wae oppa?" Suaraku
bergetar
"Mianhae... Aku harus
pergi." dia berkata dan meninggalkanku sendiri yang masih terdiam mematung
disana. Mataku berkaca-kaca dan akhirnya aku menangis.
{Flashback end}
Air mataku kembali turun dan aku mulai terisak mengingat kejadian 3 tahun lalu. Aku pun berlari keluar kelas untuk menenangkan hatiku. Namun karena tidak melihat jalan aku menabrak seorang namja.
"Jeosonghamnida aku tidak bermaksud..." omo ternyata dia Sunggyu oppa. Aigoo~ aku tidak boleh terlihat sudah menangis.
"Suzy-ssi. Mengapa kau terburu-buru? Kau... Kau terlihat seperti sudah menangis. Siapa yang telah membuatmu menangis Suzy-ssi." dia tidak bisa membuatku berkata apapun
"ehm... Itu.. Anu.. Aku..." aaa aku tidak bisa berkata apapun.
"Kajja." dia berkata
"Ne?"
"Kajja ikut aku." dia berkata dan menggenggam tanganku. Mengapa aku sangat gugup dan detak jantungku berdetak cepat?
Suzy POV end
Author POV
Jiyeon sedang berjalan menuju
kelasnya. Entah mengapa dia tidak siap untuk melihat Myungsoo. Hatinya sakit
mendengar perkataan Sunggyu saat itu. Namun dia harus kuat. Dia harus bisa
mengubah sikapnya. Sesampainya disana dia tidak melihat Myungsoo. Jiyeon pun
bertanya pada Eunjung sahabatnya
"Eunjung-ah kemana Myungsoo?"
"Oh. Dia tidak masuk hari ini. Sunggyu kyosu mengatakan kalau Myungsoo akan pindah ke kelas B."
"Mwo?! Wae?"
"Mollayo" Eunjung mengangkat bahunya. Jiyeon pun pergi keluar dan tak disangka dia bertemu dengan Woohyun.
"Oh annyeong haseyo Jiyeon-ssi." Woohyun berkata
"Annyeong haseyo Woohyun-ssi." Jiyeon menjawab salam Woohyun
"Kau mau pergi kemana Jiyeon-ssi?"
"Ke suatu tempat. Tolong jangan halangi aku." Jiyeon berkata dan pergi meninggalkan Woohyun
"Yeoja yang menarik." Woohyun bergumam dan tersenyum
~~~~
Suzy sedang bersama Sunggyu sekarang
mereka sedang berada di sebuah cafe. Suzy terdiam tidak menyantap makanannya.
Dia masih teringat akan kejadian 3 tahun lalu. Sunggyu yang menyadari Suzy
melamun akhirnya angkat bicara
"Baek Suzy. Kau jangan mengacak-ngacak makananmu."
"Eh? Ne?"
"Eish kau melamun. Apa yang kau lamunkan?"
"Ani. Eobseo"
"Geotjimal"
"Eobseo!!" Pekik Suzy membuat pengunjung disana sejenak melirik ke arah mereka.
"Aish kau ini. Lihat semua oranga jadi menatap kita."
"Mianhae oppa aku tidak bermaksud berteriak."
"Benar tak ada yang kau pikirkan?"
"Ne oppa. Eobseo" Suzy berbohong. Sunggyu pun hanya mengangguk lalu dia melihat ada wheapcream di bibir Suzy
"Suzy-ah chakaman." Sunggyu
berkata dan menyentuh bibir Suzy. Dia membersihkan wheapcream itu dengan
tangannya. Suzy pun merasakan getaran aneh di hatinya. 'Hoksi..' batin Suzy
berkata
~~~~
Sementara itu di kediaman keluarga
Son. Myungsoo sedang menonton TV bersama Naeun. Naeun membawa semangkuk besar
popcorn. Mereka sedang menonton film.
"Aigoo~ Son Naeun. Kebiasaanmu tidak pernah berubah." Myungsoo berkata
"Wae? Apa aku tidak boleh
memakan popcorn?"
"Bukan begitu. Aku tidak
melarangmu memakan popcorn."
"Lalu?"
"Aish... Aku heran denganmu. Kau selalu makan banyak tapi badanmu tidak pernah gemuk. Eish.. Perutmu terbuat dari karet ne?"
"Hahaha. Aku hebat kan oppa.
Walaupun aku selalu banyak makan. Tapi aku tidak pernah gemuk hehe."
"Ne, ne kau memang yeoja yang
hebat."
"Gomawo oppa." Naeun
berkata dan mencium bibir Myungsoo sekilas. Myungsoo pun tersenyum. Mereka
sudah terlihat seperti pengantin baru.
~~~~
Eunji sedang berada dalam perjalanan
menuju apartement Hoya di Gangnam. Sesampainya disana Eunji menaiki lift menuju
lantai 6. Eunji pun mencari apartement Hoya.
"605, 606, 607... Ah.. Ini dia 608." Eunji berkata dan menekan bel pintu bernomor 608. Tak lama menunggu pintu pun terbuka dan disana sudah ada Hoya yang menyambutnya.
"Masuklah Eunji-yah." Hoya berkata dan Eunji pun masuk ke dalam. Eunji pun duduk di sofa empuk berwarna coklat milik Hoya.
"Aku akan membuat minuman untukmu." Hoya berkata dan Eunji pun mengangguk. Tidak lama menunggu Hoya pun datang dengan membawa dua gelas orange juice.
"Minumlah." Hoya berkata dan duduk di samping Eunji
"Ne, Gomawo." Eunji berkata. Eunji pun meminum orange juice itu dan menyimpan kembali gelas itu di meja. Hoya pun menggenggam tangan Eunji dan Eunji pun menoleh ke arah Hoya.
"Eunji-yah neon neomu yeppeo." Hoya berkata dan menatap Eunji. Eunji pun tersipu malu. Hoya pun menyentuh pipi Eunji dan pandangan mereka bertemu. Hoya pun perlahan mendekatkan wajahnya, semakin dekat dan Eunji pun perlahan memejamkan matanya. Dan...
Chu~
Hoya mencium bibir Eunji lembut dan
Eunji pun menikmati ciuman Hoya. Hoya pun menarik leher Eunji dan memperdalam
ciumannya. Perlahan Hoya pun membaringkan Eunji namun Eunji menahannya dan
melepaskan ciumannya.
"Hoya-yah andwae.." Eunji berkata namun Hoya tak menghiraukannya dan kembali mencium Eunji. Hoya pun membisikan kata-kata di telinga Eunji.
"I want you Jung Eunji."
TBC
Kependekan eoh?
mian otak author udah mentok soalnya -_-
jangan lupa komen nde?
saran kalian berarti banget buat author ok? ;)
gamsahamnida :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar